PENIPUAN!!! Â INVESTASI BODONG!!! UANG HILANG!!! Dan sebagainya. terakhir ini banyak sekali beredar berita yang luar biasa seperti ini. Banyak orang juga yang telah termakan hal tersebut dikarenakan besarnya hasil yang di dapatkan jika mengikutinya. Hasil itu bisa berupa Uang, maupun barang barang mewah yang di dapat dengan murah. Yang makin parah biasanya mereka menggunakan skenario seperti " MLM " yang ada. Hal ini yang membuat sebuah sistem MLM yang harusnya baik menjadi rusak.
Untuk mengatasi hal seperti ini perlunya kita mempunyai kecerdasan tentang cara mengatasi dan menghindari hal hal tersebut. Berikut ini saya bagikan 4 hal penting yang bisa membuat anda semua terhindar dari jurus jurus penipu uang tersebut:
1. Jangan percaya pada imbal hasil yang besar.
Pengembalian / Hasil yang besar dengan tanpa bekerja inilah menggoda banyak orang untuk mengikutinya. Padahal jika kita berpikir secara akal sehat harusnya kita semua mengetahui itu tidak mungkin terjadi. Tapi untuk menjelaskan hal ini maka saya akan berikan illustrasi sebagai berikut.
Jika seandainya anda adalah pemilik perusahaan, dan memerlukan modal untuk menjalankan usaha anda, saat ini ada lembaga keuangan legal yang sudah di atur pemerintah yaitu Bank. Bunga pinjaman di bank cukup beragam. Paling tinggi setahu saya bunga kartu kredit yang bisa 3% per bulannya.
Yuk, sekarang saya ajak anda untuk berpikir. Jika anda di tawarkan pengembalian uang 0,5% per hari saja itu artinya sebulan kira kira 15% benarkan? Sekarang yuk anda seandainya duduk di pihak perusahaan yang merekrut orang dan akan mengembalikan uang mereka 15% per bulan. Menurut bapak ibu sekalian, lebih enak mana sebagai perusahaa :
A. membayar bunga bank yang hanya 3% per bulan
atau
B. Harus membayarkan uang orang 15% perbulan terus? Pastinya lebih murah yang 3% kan? Itu kan yang 0,5% per hari gimana kalau mereka berjanji 1% per hari... Wah pastinya makin kacau deh
Nah sekarang anda mulai dapat pencerahan sedikit kan. Mari kita cek point selanjutnya
2. Selidiki Perusahaan itu menjual apa?Â
Untuk hal ini anda perlu tanyakan dengan detil tentang produk perusahaan tersebut. Jika sebuah perusahaan berjanji mengembalikan dana seseorang dalam jumlah besar dan pasti, otomatis secara logika normal kita mereka harus mempunya produk yang di jual dengan keuntungan yang sangat besar juga, dan mudah untuk di jual bukan?
Coba anda tanyakan mereka menjual apa? Dan kira kira anda bandingkan harganya dengan keadaan pasar sehari hari kita. Anda bisa memperkirakan keuntungan mereka berapa? Coba pikirkan mungkin ga jika produk itu dijual bisa mengembalikan uang anda? Lalu apakah cepat atau tidak produk tersebut  bisa terjualnya?
Contoh jika ada yang menawarkan anda pengembalian besar itu dan mengatakan perusahaannya jual furniture rumah tangga. Mari kita berpikir, mungkin sebuah lemari akan memberikan keuntungan besar untuk perusahaan itu? Bisa jadi ya. Tapi mungkinkan tiap hari mereka bisa menjual unit dalam jumlah yang banyak? Ini yang jadi permasalahan.
Itu hanya contoh dan logika kita. Sampai sini anda makin paham bukan? Sekarang lanjut ke point selanjutnya.
3. Selidiki Apakah ada repeat ordernya
Pengertian repeat order ini anda harus pahami. Repeat order tidak sama dengan membuka titik baru dibawahnya. Kalau tiap kali beli barang itu anda membuka titik baru lagi, itu bukan repeat order tapi joint baru. Repeat order yang benar adalah di titik yang sama kita menghasilkan omset lagi.
Sebuah perusahaan perlu mendapatkan omset agar bisa membagikan bonus kepada semua pemasarnya. Jika tidak ada omset artinya bonus tidak akan di bagi. Itu logika sederhananya. Jadi jika anda hanya sekali beli bisa dapat bonus terus menerus, ini yang akan jadi pertanyaan. Dari perusahaan tersebut mendapatkan uang untuk di bagi bagi komisi? Dan kalaupun bisa berapa besar perusahaan itu dapat keuntungan dari hal tersebut. kembali saya ingatkan jika perusahaan tidak dapat omset, artinya tidak bisa mendapat untung. Jika tidak bisa untung mana mungkin perusahaan itu bagi bagi uang ke pemasarnya. Kalau dipaksakan otomatis ujung ujungnya pasti bangkrut.
Nah pemahaman anda semikin bertambah. Mari kita lanjutkan ke point terakhir dan terpenting
4. Cari tahu siapa yang mengawasinya
Nah untuk point ini banyak orang yang tertipu. Banyak perusahaan yang bicara sudah mendapatkan surat ijin dari ini dan itu. Bapak ibu surat ijin usaha atau mungkin banyak di kenal dengan nama SIUP, dan sebagainya itu bukan memandakan perusahaan itu aman atau tidak. Perusahaannya aman atau tidak itu bergantung kepada badan pengawasnya. Yaitu lembaga yang di bentuk pemerintah untuk mengawasi perusahaan perusahaan tersebut.
Lembaga yang mengawasi perusahaan  yang berhubungan dengan keuangan atau lembaga keuangan pengawasannya adalah OJK atau otoritas jasa keuangan. Dan untuk yang penjualan barang langsung pengawasnya adalah APLI. Lembaga semacam ini yang akan terus mengaudit perusahaan tersebut secara berkala yang akan menginfokan kepada anda semua apakah unit usahanya aman atau tidak. Jika tidak ada lembaga pengawasnya seperti itu lebih baik anda mulai berhati hati terhadap perusahaan tersebut. Bisa juga salesnya mengatakan sedang dalam proses di lembaga tersebut, saran saya lebih aman selesaikan dulu proses pendaftarannya dengan baik baru di jalankan.
Jika mereka menyebutkan di bawah pengawasan lembaga tertentu, supaya lebih aman lagi anda bisa menghubungi lembaga tersebut untuk menanyakan hal tersebut, atau minimal cek dar web yang terpercaya dari lembaga itu.
Nah itu adalah 4 jurus mengatasi investasi bodong. Semoga bapak Ibu sekalian sekarang bisa lebih waspada dan tidak mudah di tipu.Â
Salam sukses untuk anda semua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H