Mohon tunggu...
MA Darmawan
MA Darmawan Mohon Tunggu... profesional -

Pembaca setia kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Paska Bencana Merapi: Kali Gendol 2 Bulan Kemudian......

7 Januari 2011   08:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:52 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kali Gendol downstream pra erupsi medio Desember 2009, diambil dari tengah jembatan yang menghubungkan Broonggang dan Gadingan

Luluh lantak hanya karena sedikit saja kuasa-Mu Tuhan.....Subhanallah
Luluh lantak hanya karena sedikit saja kuasa-Mu Tuhan.....Subhanallah
Luluh lantak hanya karena sedikit saja kuasa-Mu Tuhan.....Subhanallah

Bagaimanakah kondisi masyarakat disekitar Kali Gendol ? Sebagaimana segala sesuatu berpasangan, dalam bencana inipun banyak sekali yang berduka, namun disanapun terdapat kesempatan-kesempatan yang lain. Disana-sini nampak penjual makanan dan minuman yang datang dari wilayah sekitar, namun ada beberapa korban letusan Merapi yang duduk termangu sembari di depannya terdapat kardus untuk menaruh sumbangan berupa uang. Ketika seorang wartawan bertanya, ia bercerita sambil meneteskan air mata, "keenam cucu saya semuanya jadi korban, mereka baru berada di rumah seberang kali, sedangkan saya berada di sisi sini" (sambil menunjuk ke arah dusun Bronggang). Ia menyeka air matanya.

Ramainya kawasan ini, sebuah fenomena wisata bencana di lereng Merapi
Ramainya kawasan ini, sebuah fenomena wisata bencana di lereng Merapi
Ramainya kawasan ini, sebuah fenomena wisata bencana di lereng Merapi

Seorang kakek termangu menatap seberang kali, katanya cucunya meninggal dalam peristiwa itu. Entah benar tidak kata-katanya, namun dari tetesan airmatanya, mudah-mudahan cucunya diterima di sisi-Nya.
Seorang kakek termangu menatap seberang kali, katanya cucunya meninggal dalam peristiwa itu. Entah benar tidak kata-katanya, namun dari tetesan airmatanya, mudah-mudahan cucunya diterima di sisi-Nya.
Seorang kakek termangu menatap seberang kali, katanya cucunya meninggal dalam peristiwa itu. Entah benar tidak kata-katanya, namun dari tetesan airmatanya, mudah-mudahan cucunya diterima di sisi-Nya.

Ya Tuhan,  Ya Allah, ampunilah dosa-dosa yang meninggal, kuatkanlah yang ditinggalkan. Bronggang-Gadingan, Argomulyo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta MA Darmawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun