Menurut laporan tim KNS yang dikawal oleh Mas Tuy, selama tiga minggu masa pertumbuhan ikan nila di kolam bioflok milik Bolang investasi pertama, bahwa  perkembangannya dinilai cukup baik.
Hal itu ditunjukkan dengan trend positip bobot ikan nila yang cukup signifikan. Bahwa bobot nila senantiasa ditimbang secara periodik. Pada saat awal ditebar, bobot nila milik Bolang hanya 7 gram. Selama tiga minggu masa pertumbuhan, rata-rata bobotnya mencapai 18 gram. Ada peningkatan bobot nila sebesar 11 gram.
Jadi, pertumbuhannya sejauh ini masih bagus. Begitu laporan Mas Tuy diserta emoji senyum lebar hingga kelihatan giginya
2. Tingkat Survival Rate (SR) Nila di Bioflok Bolang
Sedangkan untuk kematian total nila di kolam Bolang adalah sebanyak 19 ekor (2,11%). Angka itu dihitung dari total tebar ikan nila yang berjumlah 900 ekor dengan nilai Survival Rate (SR) sebesar 97,89%.
Menurut analisis Mas Tuy, sejauh ini kematian nila di kolam bioflok milik Bolang untuk investasi pertama masih sangat rendah, alias angka kehidupan ikan dalam bioflok itu sangat bagus. Lagi-lagi disertai dengan emoji senyum lebar.
3. Kebutuhan Pakan Ikan Nila dan Kesimpulan Umum
      Dari aspek pakan, diperoleh data bahwa jumlah pakan selama tiga minggu menghabiskan 9.056 gram per 9,056 kg. Total jumlah konsumsi pakan selama tebar ikan nila hingga saat ini (selama 3 minggu) adalah 14.572 gram/14,572 kg. Maka kesimpulannya adalah:
- Pertumbuhan rata-rata nilai 11 gram
- Konsumsi pakan 9,056 kg
- Nilai Feeding Rate 5%
- Nilai Feed Convertion Ratio (FCR) 0,91Â
- Nilai Survival Rate (SR) 97,89%.
Berdasarkan data-data tersebut, hemat saya, kinerja bioflok milik Bolang yang dikelola oleh teman-teman Kampung Nila Slilir (KNS) sejauh ini adalah sangat menggembirakan.
Sungguh pun demikian, saya dkk menyadari, bahwa setiap investasi itu pasti ada risikonya. Apapun yang terjadi, kami pasrahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa disertai ikhtiar dan positip thinking, bahwa orang yang bekerja pasti berhak mendapatkan hasilnya. Setuju kan?