Bagi saya, jeruk yang paling enak untuk dinikmati adalah jeruk Siem. Jeruk ini mirip Jeruk 55 atau Jeruk Pontianak, namun ukurannya relatif lebih kecil, kulitnya lebih halus, dan rasanya lebih manis. Menurut saya, rasanya wow banget!
Pada  saat musim kemarau saat ini, buah jeruk berasa lebih manis dari pada buah jeruk pada saat dipanen pada musim Desember, saat musim penghujan tiba.
Mumpung masih ada sisa-sisa panen jeruk di musim kemarau ini, maka menikmati jeruk dengan cara memetik langsung di wisata kebun jeruk merupakan cara yang sangat saya rekomendasikan.
Pokoknya, wisata petik jeruk itu wow banget. Pengunjung bisa jalan-jalan di tengah kebun jeruk, naik pohon jeruk, icip-icip buahnya, dan mengabadikan momen seru dalam suasana hati penuh syukur kepadaNya.
Nikmatilah jeruk fresh dengan cara memetik langsung dari kebunnya bersama keluarga, kolega, atau komunitas. Wisata petik jeruk itu keren.
Menikmati jeruk dengan cara seperti itu, berarti Anda telah turut membantu mempercepat recovery ekonomi agar kembali normal sebagaimana mestinya. Sesekali promosi untuk petani jeruk gak apa-apa ya Gan? Hehe… 😊
Perjalanan tak hanya berhenti sampai di sini. Kami sempatkan melihat dari dekat aquaponik milik Pak Johan. Aquaponik miliknya bernama Joi Farm. Sebuah green house berisi sayuran organik yang dibudidayakan dengan menggunakan media air dan kolam ikan yang saling terintegrasi.
Petualangan wisata itu berakhir di P-WEC Petungsewu Adventure. Sebuah destinasi wisata yang menawarkan beragam edukasi peduli lingkungan yang diintegrasikan dengan wisata berbasis alam.
Terima kasih. Kami masih berkesempatan menikmati alam ciptaan Tuhan yang terindah di Kota Malang. Nikmat Tuhan mana lagi yang patut kita dustakan?