Beberapa hari sebelum artikel ini saya tulis, kantor tempat saya bekerja berencana hendak menyelengarakan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) akhir tahun di Probolinggo sembari menikmati keindahan Bromo.
Sayang, di dekat Bromo tak ada penginapan yang mampu menampung 181 peserta untuk menginap dan melakukan meeting di satu tempat. Walhasil, tujuan meeting dialihkan ke tempat lain. Ke depan, destinasi Bromo patut berbenah jika ingin menikmati limpahan wisata MICE.
Sebuah kota dapat disebut kota tujuan wisata MICE, antara lain harus memenuhi kelayakan tertentu, seperti tersedianya transportasi, hotel, dan ruang meeting yang memadai serta keamanan dan pelayanan yang ramah untuk semua.
Kota-kota MICE di Indonesia mesti melengkapi dirinya dengan transportasi yang mudah dijangkau, penginapan dengan ruang meeting (venue) yang memadai, dan sajian kulier yang menarik.
Pasalnya, para tamu berharap memperoleh pengalaman baru dan spirit baru sepulang dari meeting dan kunjungan wisata. Atria Hotel and Conference bintang empat itu layak dijadikan sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan itu, menginap sekaligus meeting dan berwisata.
Tempat ini berdekatan dengan fasilitas publik seperti bandara Abdurrahman Saleh, stasiun kereta api, terminal Arjosari dan kawasan kampus Dinoyo.
Hanya selemparan batu dari tempat ini, para tamu dapat menyempatkan diri mengujungi wisata Kampung Warna Warni, Kampung Biru, Taman Alun Alun Kota, dan wisata kuliner yang bertebaran di sekitar kota Malang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H