Banyuwangi misalnya, maaf, dahulunya dikenal sebagai "kota santet". Namun berkat kreativitas pemimpin daerah ini dan partisipasi masyarakat dalam membangun kotanya, Banyuwangi kini berubah menjadi tujuan alternatif wisata.
Banyuwangi mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Bandara di bangun. Kalender wisata selama tahun dibuat. Hampir setiap hari, selalu ada pementasan kreasi seni budaya untuk mendukung wisata Banyuwangi. Hotelnya hidup. Tak sedikit orang-orang Jakarta melakukan meeting di Banyuwangi.
Untuk mendukung tercapainya pariwisata Banyuwangi, ego sektoral dalam Pemerintah Daerah di Kabupten Banyuwangi ditinggalkan. Semua fokus pada core businessnya, yakni menunjang tercapainya kinerja Banyuwangi sebagai destinasi wisata alternatif.
"Siapa saja dan kapan saja boleh pergi ke Bali, namun jangan lupa mampir dulu ke Banyuwangi. Hanya sekitar 30 menit jarak tempuhnya lewat jalur laut. Kira-kira begitulah misinya".
Bagaimana dengan Malang?
Secara geografis, kawasan Malang Raya terdiri atas Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu. Kabupaten Malang dan Kota Batu memiliki wisata alam, berupa wisata bahari, wana wisata, dan wisata alam pegunungan.
Wisata bahari berada di Malang selatan, sekitar 35 km dari kota Malang. Ke arah barat dari kota Malang, terdapat wisata alam pegunungan yang indah di kota Batu. Sekitar 45 tempat wisata bertebaran di kawasan ini, baik wisata alam maupun wisata buatan.
Sementara kota Malang, dikenal sebagai kota pendidikan. Kota ini tidak banyak memiliki wisata alam. Namun kota ini memiliki lebih dari 57 perguruan tinggi. Orang-orang berdatangan untuk studi. Hampir setiap bulan ada wisuda sarjana. Dapat dibayangkan, arus orang, barang dan jasa bergerak di kota ini.
Bisnis penginapan dan kuliner pun turut tumbuh. Pusat-pusat perdagangan yang baru berdiri turut mengais rezeki di ceruk pasarnya masing-masing. Namun di sisi lain, transportasi mulai crowded. Ini bagian dari masalah tatakota yang patut segera dipecahkan.
Untuk itu, kota-kota kecil atau kota-kota menengah di Indonesia patut berbenah jika ingin menikmati perkembangan industri wisata MICE (Meeting, Insentive, Conference, and Exhibition).
Jawa Timur memiliki kota-kota yang bertebaran dari Surabaya hingga Banyuwangi, ujung Jawa Timur yang berbatasan dengan Bali. Kota-kota seperti Pasuruan, Malang, Probolinggo, Blitar, Pacitan, dan seterusnya hingga Banyuwangi berpotensi dapat menangkap peluang wisata MICE.