Kereta-kereta hias itu dilengkapi dengan musik patrol. Ragam peralatan musik dimainkan dengan cara dipukul, dikocok, atau digesek. Iramanya bersahut-sahutan, seperti membangunkan orang yang hendak sahur. Sahur, sahur, sahur!
Itulah acara "Percussion Street, Parade Musik Patrol 2018". Acara tahunan itu dihelat untuk menyongsong bulan suci Ramadhan 2018 (1439 H). Laiknya parade musik patrol di kampung-kampung, aneka benda ditabuh, disertai nyanyikan riang. Khas musik tradisional patrol.
Panggung, Musik Perkusi, dan Kereta Hias
Di atas panggung, berjajar seperangkat peralatan musik yang dimainkan dengan cara dipukul, dikocok, atau digesek. Itulah musik perkusi. Sekitar 70% berupa  alat musik tradisional, sisanya berupa peralatan musik modern.
Malam itu, musik perkusi dimainkan di atas panggung, mengiringi opening ceremony dan pemberangkatan parade musik patrol dengan kereta-kereta hiasnya. Panggung menghadap ke tempat duduk para tamu undangan di seberang jalan. Sementara di tengah-tengahnya, terbentang karpet merah.
Di karpet ini, tiap kelompok patrol unjuk kebolehan, sesaat sebelum berangkat melewati Ijen Boulevard hingga Museum Brawijaya. Ada penampilan barongsai, tari-tarian, semburan obor api, dan parade musik patrol.
Aplikasi "Malang Menyapa"
Untuk mengetahui ragam event Disbudpar Kota Malang, pembaca dapat mengunduh aplikasi gratis di playstore. Aplikasi itu bernama Malang Menyapa. Lewat aplikasi itu, pembaca dapat memantau aneka event menarik di Kota Malang, seperti Percussion Street Parade Musik Patrol 2018.