Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengenal Filosofi Jawa di Warung OmBoy, Kuliner Spesialis Geprek

2 Mei 2018   12:18 Diperbarui: 3 Mei 2018   02:18 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jam Buka Warung Spesialis Geprek (Warung OmBoy)|Dok. Pribadi

Entah seberapa efektif filosofi tersebut jika diterapkan dalam dunia usaha. Konon, orang Jepang justeru menerapkan filosofi semacam itu sebagai modal sosial.

Namun yang jelas, Warung OmBoy menggunakan filosofi pertama sebagai strategi pemasarannya. Bahwa "sing penting rasane enak" (yang penting rasanya enak), meski tempatnya tersembunyi pelanggan akan mencarinya.

Hal yang sama diterapkan oleh Pak Iwan. Setelah berkeliling, ia menemukan tempat ini. Bekas Warung Mie Ramen ala Jepang itu kemudia ia sewa. Sejak 3 Desember 2017, ia membuka cabang Warung OmBoy ke empatnya di Malang. Sementara tiga lainnya, berada di Jember yang sudah berdiri sejak empat tahun lalu.  

Sementara pemilik usaha (owner) adalah kakaknya sendiri yang bernama Boys Bastian. Dari nama inilah, tercetus nama Warung OmBoy. Nama ini sekaligus dijadikan sebagai personal branding, supaya orang mudah mengingatnya.

Spesialis Lalapan Geprek

Pak Iwan membuka warung spesialis Geprek sebagai andalanya. Geprek berarti penyet. Ayam atau bebek sebelum digoreng, dipenyet dulu dengan "ulek-ulek" agar rasanya empuk.

Jam Buka Warung Spesialis Geprek (Warung OmBoy)|Dok. Pribadi
Jam Buka Warung Spesialis Geprek (Warung OmBoy)|Dok. Pribadi
Pak Iwan bersama keluarga membuka warung setiap Senin-Sabtu, mulai pukul 09.00-21.00 Wib. Sementara hari Minggu, tutup.

Ia mengandalkan cita rasa geprek, produk andalan lalapannya dengan bumbu sambal. Makanan lalapan identik dengan sambal, bukan?

Nah, untuk menjaga cita rasanya, sambal ini harus dikirim dari warung pusatnya (Jember). Bumbunya dari Jember, di sini tinggal "ngulek", tutur pria asal Probolinggo itu menerangkan.

Sambalnya bervariasi: ada sambal galak, bajak, dan geprek. Sambal galak sama dengan sambal bajak, hanya ditambahi bumbu dan digoreng. Sambal bajak identik dengan sambal terasi bercampur tomat yang digoreng. Sedangkan sambal geprek, adalah sambal bawang yang diolesi minyak goreng.

Pedasnya bervariasi dari level 1 hingga 10. Untuk level 10 ke bawah, masih disisipi cabai hijau. Namun untuk level 10 ke atas, semuanya pakai cabe rawit merah, alias cabe super pedas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun