Sesekali, lepaskanlah pandangan Anda ke arah kiri begitu sampai di pergola jembatan Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kota Malang. Pasalnya, tepat di penghujung (selatan) RSUD Dr. Saiful Anwar (RSAA) dekat pergola, Anda akan mendapati view "Kampung Putih". Dari arah sebaliknya, view yang sama dapat dilihat dari depan Hotel Kartika Graha.
Tulisan "KAMPUNG PUTIH" di atas gapura RW 06 Klojen itu nyaris tak kelihatan. Namun begitu saya memasuki gang-gang sempit, tersuguh pesona dinding hunian warga serba putih ala Decofresh. Pintunya berwarna hijau. Atapnya berwarna abu-abu. Alamatnya di Jalan JA. Suprapto Dalam, RW 06, Klojen, Kota Malang.
Dari Budaya Kumuh Menuju Budaya Bersih
Berdirinya Kampung Putih yang dilaunching sejak 5 Agustus 2017 itu, terinspirasi dari Kampung Putih di China. Selain menjadi kebanggaan warga, Kampung Putih diharapkan menjadi salah satu alternatif tujuan wisata berbasis kampung tematik-kontekstual di poros kota Malang.
Melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), warga kampung diajak peduli akan kebersihan lingkungan. Salah satunya contohnya, saya melihat papan edukasi tertancap di pinggir sungai berisi seruan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Tatkala berkunjung, saya tidak melihat sampah berserakan di Kampung Putih.
Kesan saya, ikon Tugu Kampung Putih bebentuk seperti gardu pandang setengah lingkaran menyerupai tubuh kupu-kubu berdiri. Di belakangnya terdapat dinding hitam berhiaskan kupu-kupu putih. Penampakannya cantik. Sementara di samping kiri kanannya tersedia area bertangga. Pada bagian atas yang terbuka, dilengkapi dengan pagar pengaman.
Dari puncak menara pandang itu, pengunjung bebas menikmati pemandangan seperti gedung-gedung bertingkat, hunian warga, dan aliran sungai Brantas.