Sebagai gambaran, setelah sapi dara bunting dan siap diperah, lama produksinya sekitar 8-9 bulan. Paska itu, sapi dibiarkan dalam kondisi "kering" (tidak diperah) selama beberapa saat hingga sapinya siap bunting lagi. Setelah bunting, pedetnya dipisahkan. Induknya baru diperah lagi, begitu seterusnya.
Kreatif Manfaatkan Eksotika Hutan Pinus
Pos penampungan pusat untuk susu segar, berada di kator koperasi susu. Lokasinya berdekatan dengan hutan pinus, tempat wisata Goa Pinus berada.
Melihat potensi wisata di kawasan ini kian berkembang, maka Munir, dkk berinisiasi untuk mendirikan wahana wisata alam bertema "Rumah Papua" (2017) dengan melakukan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Koperasinya dengan pihak Perhutani setempat.
Situasi Dusun Brau mulai lengang. Warga yang menyetorkan susu sudah kembali ke rumah masing-masing. Begitu pula dengan para petugas koperasi susu sudah bersiap undur diri. Mesin pendingin otomatis buatan Perancis telah bekerja untuk menstabilkan susu. Di akhir pertamuan sekitar pukul 18.30 Wib, kami bersiap mohon diri.
Kenangan indah yang tak terlupakan dengan Dusun Brau. Meski dusun itu bersembunyi di balik bukit, namun bisa berkembang menjadi sentra susu. Bahkan baru-baru ini telah berdiri wahana wisata alam bertema "Rumah Papua".
Hal itu tak lepas berkat peran wirausahawan lokal seperti Munir dan kawan-kawannya. Ia bersedia menyalakan spirit wirausaha di dusun tempat ia dibesarkan. Semoga spirit wirausaha tetap menyala di Dusun Brau yang pro ekonomi kerakyatan.Â
-------
Lihat videonya, di sini