Selain itu, inspektur upacara juga berpesan bahwa, “Kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui radikalisme, konflik sosial, terorisme, dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri. Dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur di tengah kemajemukan” (Teks Sambutan Upacara Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2017).
Maka sudah sepatutnya generasi penerus bangsa menghargai hasil kesepakatan para founding fathers, ulama, tokoh masyarakat dan para pejuang kemerdekaan yang telah menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, muncul masalah-masalah pembangunan yang solusinya tidak selamanya dapat ditemukan secara ideologis dalam ideologi-ideologi sebelumnya. Maka tekad untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya azas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus diletakkan dalam kerangka Pancasila sebagai ideologi terbuka yang penerapannya perlu dilakukan secara bijak dan hati-hati.
Sebagai contoh, peranan Pancasila dalam kehidupan di era keterbukaan seperti sekarang ini adalah mengayomi, melindungi dan mendorong penggunaan media sosial sebagai motivasi bagi pembangunan nasional yang merupakan wujud dari pengamalan Pancasila. Nilai-nilai Pancasila patut pengguna media sosial gunakan dalam interaksi di dunia maya maupun dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian halnya terhadap kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Bahwa antara agama dan Pancasila tidak harus diposisikan saling bertentangan, apalagi saling menegasikan.
Peranan Pancasila adalah mengayomi, melindungi dan mendorong kehidupan beragama dan kepercayaan itu sebagai sumber inspirasi dan motivasi bagi pembangunan nasional yang tidak lain adalah bagian dari wujud pengamalan Pancasila itu sendiri.
Sekali lagi. “Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita lndonesia, Kita Pancasila. Semua Anda lndonesia, semua Anda Pancasila”, demikian seperti kutipan naskah sambutan Presiden RI yang dibacakan oleh inspektur upacara saat itu. Wallahu A’lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H