Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pesona dan Legenda Coban Siuk Malang

13 Maret 2017   07:39 Diperbarui: 13 Maret 2017   20:00 3565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Coban Sisir, berada dalam satu lokasi yang sama dengan Coban Siuk/Dok. Pribadi
Coban Sisir, berada dalam satu lokasi yang sama dengan Coban Siuk/Dok. Pribadi
Kincir Air Untuk Listrik yang Tinggal Kenangan

Menurut penjelasan Pak Joko, dulu ada kincir air memanfaatkan aliran air terjun ini untuk pembangkit listrik. Namun karena terkena banjir, kincir itu musnah hanyut terbawa air kala itu.

Saat saya melihat dari dekat, tak ada bekasnya, kecuali sisa-sisa pondasi beton yang terkikis air. Berharap, kincir air itu suatu saat bisa dibangun kembali, seiring dengan meningkatkatnya kebutuhan sumber energi terbarukan.

Aliran Sungai di Coban Siuk/Dok. Pribadi
Aliran Sungai di Coban Siuk/Dok. Pribadi
Coban Siuk, Antara Fakta dan Legenda

Seringkali, tempat wisata tertentu membuat penasaran pengunjung karena dibumbui legenda atau cerita rakyat. Namun antara cerita (story) dan sejarah (history) seringkali bercampur aduk, sehingga sulit diyakini kebenarannya.

“Konon, nama Coban Siuk berasal dari nama perempuan pemilik lahan ini, yaitu Mbok Siyok”, demikian menurut apa yang didengar Pak Joko, pembantu penjaga keamanan tempat wisata ini saat bercerita kepada kami di warung kopi miliknya. Warung penjaja makan & minuman ini, merupakan satu-satunya warung yang ada di lokasi Coban Siuk.

Pak Joko, di depan warungnya/Dok. Pribadi
Pak Joko, di depan warungnya/Dok. Pribadi
Cerita lain, di sekitar Coban Siuk terdapat goa yang diduga merupakan goa peninggalan Jepang. Namun menurut penuturan Pak Joko, “goa itu saat ini masih belum dibuka untuk umum”.

Beberapa meter dari Coban Siuk, saya melihat pohon mati berdiri di pinggir jalan setapak, dipagari ala kadarnya. Pohon itu diberi balutan kain berwarna merah putih. Ini fakta. Namun fakta ini juga sarat dengan legenda.

Pohon mati berbalutkan kain merah-putih di Coban Siuk/Dok. Pribadi
Pohon mati berbalutkan kain merah-putih di Coban Siuk/Dok. Pribadi
Pak Joko menuturkan, “pohon itu dulu roboh saat terkena banjir, entah kapan persisnya. Tak ada penduduk yang berani memotongnya, namun beberapa saat kemudian ada yang berani memotongnya agar tidak merintangi jalan menuju Coban Siuk. Anehnya, pohon itu esok paginya berdiri lagi”, demikian Pak Joko menuturkan cerita dari mulut ke mulut yang pernah ia dengarkan.

Hingga saat artikel ini ditulis, Coban Siuk belum resmi dilaunching, tapi tempat itu sudah dapat dikunjungi oleh para wisatawan pecinta alam yang penasaran akan pesona dan potensi alamnya. Kapan giliran Anda?  

Loaksi Air Terjun, Coban Siuk, Malang/Dok. Pribadi
Loaksi Air Terjun, Coban Siuk, Malang/Dok. Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun