Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Aroma Minyak Ekaliptus VFresh, Solusi Antara Malang dan Pacet

6 November 2016   20:49 Diperbarui: 6 November 2016   22:45 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual ketela di tepi areal persawahan menuju Kembang Belor, Pacet/Dok. Pribai

Saya adalah seorang ayah bagi ketiga anak-anak kami. Putri bungsu kami, baru masuk TK, sebut saja namanya Sayla. Putra kedua, si Robby, masih duduk di bangku MI/SD. Keduanya, bersekolah di sekitar kawasan Jalan Bandung, tak seberapa jauh dari rumah kami. Sedangkan putra pertama, si Azka, belajar di SMA sekaligus tinggal di sebuah pesantren.

Hampir dua tahun, Azka tinggal di pesantren dekat hutan pinus. Ada pengalaman unik, saat kami sekeluarga menjenguknya pada hari Minggu tadi (6/11). Segarnya kawasan alam antara Malang-Pacet, seolah berpadu dengan VFresh Aromatherapy, sekaligus menjadi solusi bagi perjalanan kami. Bagaimana kisahnya?

VFresh Aromatherapy/Dok. Pribadi
VFresh Aromatherapy/Dok. Pribadi
Menikmati Perjalanan Menuju Kawasan Pacet

Yah, besok Minggu ini dia pesan minta dikirimi bekal, obat-obatan dan vitamin”, demikian kata isteri saya sehari sebelum berkunjung. Maklum, kehidupan Azka di pondok tak seperti layaknya di rumah. Acapkali dia minta dibawain bekal plus obat-obatan dan vitamin. Kedua adiknya selalu ikut ketika kami menjenguknya, karena tak ada yang menjaganya di rumah.

Baiklah, besok jam 06.00 Wib kita berangkat bersama”, jawabku. Hore, besok kita pergi jalan-jalan lagi, Sayla tampak riang gembira begitu mendengar akan diajak pergi.

Bagian dalam masjid Pondok Pesantren AU, Kembang Belor, Pacet/Dok. Pribadi
Bagian dalam masjid Pondok Pesantren AU, Kembang Belor, Pacet/Dok. Pribadi
Maka ibundanya segera menyiapkan bekal, tak lupa membawa obat-obatan seperti Minyak Angin Kayu Putih VFresh Aromatherapy. Minyak ekaliptus yang saya beli dari apotek ini memiliki banyak manfaat, seperti menghangatkan tubuh, meredakan sinusitis, dan pusing. Kandungannya yang No alcohol, cocok Azka gunakan sehari-hari berada di pesantren.

Minggu pagi pukul 06.10 Wib. Kami berangkat dari Malang menuju Pacet lewat jalur utama Lawang-Pandaan. Begitu sampai di Prigen, kami belok kanan, melewati jalan berkelok-kelok dan naik turun hingga sampai di Kembang Belor, Pacet.

Wow… insfrastruktur sepanjang jalan raya Mojosari sangat baik, lebar dan mulus. Bahkan jalan terobosan dari areal hutan pinus Mojosari menuju Kembang Belor, Pacet, sekarang makin lebar dan kondisinya cukup mendukung bagi pengembangan kawasan wisata alam.

Sejak dari Prigen terdapat banyak hotel dan villa, rumah makan, dan spot-spot wisata outbound. Di Tretes misalnya, terdapat Treetop Adventure Park, salah satu lokasi outbound yang menyuguhkan uji nyali, peserta harus melewati satu pohon ke pohon lain dengan tantangan berbeda. Sayang, saya tak sempat mampir ke sana.

Masyarakat lokal di sekitar kawasan Mojosari Pacet, memanfatkan potensi alamnya dengan membuka warung atau lapak-lapak kecil. Aneka buah segar dan hasil bumi mereka jajakan di pinggir jalan, seperti buah pisang, semangka, durian, dan lain sebagainya.

Para pedagang ekcil di area pemandian Air Panas Pacet/Dok. Pribadi
Para pedagang ekcil di area pemandian Air Panas Pacet/Dok. Pribadi
Terlihat areal pemandangan sawah berundak (sawah terasiring) di kiri kanan jalan. Begitu mendekati area Kembang Belor, terdapat areal persawahan yang salah satunya penghasil umbi-umbian. Kami sempat membeli ketela di pinggir sawah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun