Tampak jelas TMP Kalijahe terbuka dan tak beratap, namun ada pintu gerbangnya dan berpagar. Di dalamnya, terdapat monumen “Tugu” setinggi sekitar 2,5 meter. Saya sempat membuka pintu dan masuk ke dalam TMP Kali Jahe serta memperhatikan nama-nama pasukan yang gugur dan tercacat di makam ini.
[caption caption="Pintu Gerbang TMP Kalijahe. Di sebelahnya terdapat area parkir kendaraan/Dok. Pribadi"]
Di bawah Tugu bercat merah putih itu, ada monumen berjudul "Nama Nama Pahlawan Kalijahe Begawan Abiyoso". Terukir di monumen itu, nama-nama pahlawan yang gugur, seperti Untung Suropati asal Jombang. Dia gugur di Dawuhan Kali Jahe. Ada juga P. Tarmin asal Selorejo, gugur di bawah pohon Gintungan. Sementara Dono, asal Karangploso, lokasi meninggalnya bawah pohon. Tapi saya tak tahu, di mana pohon Gintungan itu berada.
[caption caption="Tugu Monumen di TMP Kaljahe/Dok. Pribadi"]
Menariknya, ada nama-nama perempuan, seperti Suwarni asal Mojokerto. Dia gugur di ladangnya P. Sentot. Ruba’iah asal Nanasan Tebuireng, gugur di Dawuhan Kali Jahe. Sedangkan Kalfiati asal Selorejo Batu, gugur di Dawuhan Kali jahe. Secara keseluruhan, ada 38 nama pasukan yang “pejah” (wafat) dan dimakamkan di TMP Kali Jahe. Semoga mereka semua mendapatkan tempat yang layak di sisiNya, dan semangat perjuangannya tetap dilanjutkan oleh generasi penerusnya.
[caption caption="Nama-Nama Pahlawan di TMP Kalijahe. Ada Beberapa Nama Pejuang Perempuan di Monumen ini/Dok. Pribadi"]
Urgensi dan Edukasi Penghijauan
Tepat di depan TMP Kali Jahe, mengalir air sungai bernama Kali Jahe. Air itu berasal dari Air Terjun Coban Jahe setinggi sekitar 45 meter. Di sisi kanan kiri sepanjang jalan menuju Coban Jahe yang baru dibuka dua tahun lalu itu, sejauh mata memandang terlihat pepohonan dan ladang dengan tanaman menghijau. Udaranya segar, suasananya sejuk.
[caption caption="Suasana Wana Wisata Coban Jahe/Dok. Pribadi"]
[caption caption="Wisata Wana Wisata Coban Jahe/Dok. Pribadi"]
Tempat ini kaya oksigen. Tertulis seruan akan urgensi kelestarian hutan. Karena satu pohon berpotensi menghasilkan oksigen 1,2 kg/hari. Sementara manusia membutuhkan oksigen 0,5 kg/hari. Jadi, setiap pohon membantu memenuhi kebutuhan oksigen untuk dua orang setiap hari. Oleh karena itu, menebang 1 pohon, identik dengan dengan membunuh 2 orang. Demikian seruan itu terpampang jelas di lokasi Wana Wisata Coban Jahe.