Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Belajar dari Peternakan Sapi Mas Erwin

17 Februari 2016   12:08 Diperbarui: 17 Februari 2016   16:48 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Komunitas Blogger Kompasiana Malang (Bolang) Berpose di Depan Kandang Sapi Milik Mas Erwin, di Jabung, Kab. Malang/14/02/2016/Dok. Pribadi"][/caption]Minggu lalu, tepat 14 Pebruari 2016. Cuaca sekitar kota Malang cerah. Hujan tidak turun seperti hari-hari sebelumnya. Pada hari itu, mungkin sebagian remaja sedang asyik merayakan Valentin Day. Sementara kami bersama Komunitas Blogger Kompasiana Malang (Bolang) berada di kandang sapi, eit salah.. peternakan sapi. Ah… itu kan sama aja, kekkk... :)

Pasalnya, Minggu itu kami melakukan visitasi ke peternakan sapi perah milik Mas Erwin. Lokasinya berada di desa Jabung, kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Komunitas Bolang punya program kerja bulanan. Salah satunya adalah melakukan eksplorasi ke tempat-tempat wisata potensial yang jarang dikenal atau dikunjungi masyarakat. Sebelum mengunjungi Wana Wisata Coban Jahe, kami belajar tentang proses pembuatan biogas dan pupuk organik di perternakan milik Mas Erwin.

Sekitar pukul 10.00 Wib di hari itu, komunitas Bolang berkumpul di rumah saya. Mobil merah maron mengangkut para kompasianer, meluncur ke Pemandian Wendit untuk bergabung dengan para Bolang’s Angel yang sudah menunggu di sana. Bolang’s Angel adalah sebutan untuk para srikandi Komunitas Bolang. Julukan ini diberikan oleh Mbak Lilik. Kece…

Dari Wendit, kami langsung meluncur ke lokasi, dipandu oleh srikandi Lilik. Dari rumah kami, jaraknya kira-kira 20 km. Sekitar 30 menit kemudian, kami tiba di tempat tujuan. Banyak hal yang dapat kami pelajari dari peternakan Mas Erwin. Mulai dari usaha peternakan sapi perah, biogas, dan pupuk organik. Bahkan para Bolang’s Angel sempat manjat-manjat pohon, mengambil asset milik Mas Erwin, hehe .... Berikut paparan hasil kunjungan itu.

Dari Kandang Sapi Hasilkan Biogas, Masak Tak Perlu Beli Gas Elpiji…Mau?

Binatang memamah biak itu sudah dimandikan. Mereka berjajar rapi di kandangnya yang bersih. Saya tak sempat menghitungnya satu per satu. Di kandang itu, kira-kira ada sekitar 20-30 ekor sapi perah. Tampak sejumlah sapi perah itu diberi penanda.  Ada penanda P Indilakto 337 di telinganya.

Sssstt…. para Bolang’s Angel dkk mendekati mereka, berpose di depan kandang. Jepret…. Hehe… gambar-gambar sapi itu seperti tampak di hadapan Anda. Para Bolang’s Angel yang photogenic ada di sana, hehe… Apa mereka tidak merasa “risih”? Tidak lah… kandang sapi perah itu bersih dan nyaris tidak berbau.

[caption caption="Bersih dan rapi. Kandang sapi perah milik Mas Erwin dibuat dengan sistem terintegrasi satu siklus/Dok. Pribadi."]

[/caption]

[caption caption="Ada penanda P Indolakto 337 di Telinga Sapi Perah Itu/Dok. Pribadi"]

[/caption]

Crekk..crekk… Mas Erwin menyalakan korek api. Kami diajak menyaksikan demo kompor biogas yang berasal dari kotoran sapi. Cling… kompor gas itu menyala. Api biru menyembul ke permukaan kompor. Wow… baru kali ini saya melihat kompor menyala, yang bahan bakarnya langsung berasal dari energi kotoran sapi. Idih…?

Jangan hawatir, energi biogas yang dihasilkan dari “tlethong” (Jawa = kotoran sapi) itu tidak menjijikkan. Karena sebelumya sudah diproses secara alami melalui bak penampungan. Lagian, makanan sapi perah itu berasal dari rumput terbaik, jenis unggul. Beda sama manusia, apapun dimakannya, jadi bau kotorannya beda banget, kwek kwekk….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun