Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Cara Simpel Melihat Indonesia dari Luar

5 Januari 2016   22:02 Diperbarui: 6 Januari 2016   10:06 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, bentuknya seperti apa? Hemat saya, untuk jangka pendek, sebagian porsi subsidi harga dirupakan dalam bentuk peningkatan kualitas BBM. Hapus saja BBM jenis Premium, dan pasarkan Pertalite dan atau Pertamax yang ramah lingkungan dengan harga yang terjangkau. Seiring dengan itu, pengalihan sebagian subsidi harga BBM untuk peningkatan infrastruktur tetap terus dioptimalkan pemanfaataannya.

Jika masalah subsidi harga BBM dan pembangunan infrastruktur bisa diatasi dalam waktu yang tidak terlalu lama, hemat saya akan mendorong munculnya mutilpier effect dalam perekonomian, sehingga potensi kita dapat mengejar negara-negara yang lebih maju dapat tercapai dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama. Pada saat yang sama, angka “kemiskinan mutlak” dikurangi secara bertahap, seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Walhasil, jika masalah tatakelola BBM berhasil diperkuat, dan infrastruktur dasar penopang ekonomi telah terbangun, maka masyarakat dengan sendirinya akan bergerak untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak. Inflasi tidak harus ditakuti secara berlebihan. Prinsipnya adalah dayakan sumber energi nasional dan perkokoh infrastruktur dasar yang ditopang oleh good governance.

Di atas landasan pembangnan yang kokoh, berikan kebebasan kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya melalui caranya sendiri-sendiri dan tidak disibukkan dengan problem politik praktis yang tidak produktif. Saya berharap, semoga kinerja Pemerintah pada tahun 2016 lebih baik dari  tahun-tahun sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun