Saya bersyukur, dapat mempertemukan Komunitas Bolang (Bloger Kompasianer Malang) dengan komunitas kreatif lainnya. Ada tiga komponen peserta bersama rombongan Bolang, yaitu SMK Industri AlKaffah Kepanjen Malang, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang, dan produk Ledoa Art karya seorang kompasianer Suci Gulangsari asal Malang. Alhamdulillah, kreativitas dan inovasi produk-produk unik khas Malang itu telah menarik perhatian banyak pihak.
Produk inovatif LED KAAFF misalnya, telah sampai ke Istana Negara dan Menteri Pendidikan, Anis Baswedan. Saat beberapa staf Kementerian Pendidikan itu mengunjungi booth kami, mereka menyarankan untuk melaporkan produk inovatif lampu emergency LED KAAFF berlisensi Eropa itu ini ke Direktorat Pembinaan SMK di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah untuk ditindaklanjuti. Entah seperti apa bentuknya, tapi respon itu menggembirakan kami, dan saya kira patut mendapat apresiasi.
[caption caption="Produk LED KAAFF, Ledoe Art dan Baznas di Booth Bolang/Dok. Pribadi"]
Begitu juga dengan produk Baznas kota Malang. Usai Baznas mempresentasikan, beberapa pihak masih penasaran kepada kami bagaimana Baznas dapat melakukan “Inovasi Pengentasan Komunitas Miskin Perkotaan” melalui model “Up-Down Streams System. Seorang kompasiner perempuan dari Komunitas WEGI misalnya, di luar forum masih sempat mengajukan sejumlah pertanyaan kritis, seperti pertanyaan dari mana dana operasionalnya diperoleh, bagaimana manajemen risikonya kalau terjadi kegagalan, dan masih banyak lagi.
[caption caption="Booth Bolang menjadi satu dengan Booth Konek/Dok. Pribadi"]
Tak terkecuali dengan Ledoe Art, produk Gift & Souvenir Malangan itu telah dibeli oleh salah seorang peraih award Kompasianival 2015. Pembeli itu adalah seorang perempuan pemenang the Best Kompasianer untuk kategori fiksi asal komunitas Fiksiana Community, sehari sebelum penutupan acara. Siapakah dia? Jika Anda sebagai kompasianer, saya yakin Anda sudah tahu. Hehe…
Saya juga sempat bertemu dengan Bang Armand, dan sempat berfoto ria di atas panggung komunitas bersamanya. Katanya, beliau sempat memanggil-manggil nama saya, namun saya tak tahu. Maaf ya Bang! Entahlah, waktu itu banyak hal yang harus kami siapkan demi lancarnya aktivitas booth dan orang-orang yang bersama Bolang. Tapi itu sudah berlalu, dan jadi kenangan indah hingga kini. Selamat, Anda telah mendapatkan dua Award dalam event bergengsi ini. Nice to meet you…!
Bertemu orang-orang dalam sebuah event, ternyata juga berkaitan dengan kegiatan potret memotret yang sebelumnya tidak biasa saya lakukan. Hehe… saya sempat ditawari masuk booth Citilink yang berada tepat di pinggir depan Panggung Utama. Saya diminta oleh penjaga booth Citilink itu, agar bersedia dipotret dan memposting fotonya melalui media sosial. Hadiahnya, saya mendapatkan printout foto jepretan itu, makasih ya Citilink! Bagiku, itu kenangan indah yang tak terlupakan… kwekekekk…
[caption caption="Berpose di depan Booth Bolang dengan gelang merah sebagai tanda pengenal/Dok. Pribadi"]
Naik Ojek Cuma Seharga Rp 5.000
Sejak saya tercatat sebagai kompasianer dengan verifikasi hijau pada 19 Maret 2014, untuk pertama kalinya saya menghadiri Kompasianival 2015. Malam hari pertama pada Sabtu malam Minggu (12/12/2015), saya baru pertama kali merasakan naik ojek dengan harga termurah di dunia kale, hehe… ongkosnya cuma Rp 5.000 (lima ribu rupiah). Kebetulan, saat saya naik ojek (grab taksi), dari Gandaria City menuju penginapan di Pomelotel, dekat Pancoran Jakarta Utara, saya mendapatkan harga promo jika menggunakan aplikasi online lewat smart phone jasa angkutan roda dua itu. Padahal jaraknya jauh tuh, entah berapa kilometer jarak tepatnya. Makasih ya Bang!