Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Memory di Sekitar Tenda Sarnafil Kompasianival 2015

18 Desember 2015   10:20 Diperbarui: 18 Desember 2015   10:27 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Salah satu area booth Kompasianival 2015, tampak aneka payung berwarna warni bergantungan/Dok. Pribadi"]

[/caption]

Namun saya tak hendak menuliskan acara demi acara itu sesuai rundown kegiatan, karena saya yakin sudah banyak Kompasianer yang menuliskannya. Setidaknya, saya merasakan tiga manfaat: bertemu orang-orang kreatif, mengamati bagaimana sebuah event diselenggarakan, dan belajar berjejaring.

Bertemu Orang-orang dan Komunitas Kreatif

Senang rasanya, saya dapat bertemu dan sharing dengan orang-orang kreatif, baik dari crew Kompasiana maupun sesama kawan Kompasianer. Sekedar menyebut beberapa nama dari pengelola Kompasiana di antaranya seperti Bang Isjet, Mas Nurulloh, Mbak Kiki, Mbak Widha, Mbak Resha, dan satu nama lagi yang saya keliru menyebutnya Mbak Windy dari KompasTV, ternyata dia adalah Mbak Dita yang so sweet… hehe. Pasalnya, Mbak Dita beberapa kali mengkonfirmasi komunitas Bolang untuk sebuah acara di KompasTV, namun ketika hendak berlangsung, acara mendadak berubah. Sungguh pun begitu, nice to meet you, suer!

Saya dan Mas Selamet Hariadi mewakili Bolang, toh pada akhirnya dapat tampil pada kegiatan live streaming dan wawancara dengan Komunitas Koplak Yo Band (KYB), yang punya profil unik “4 Sehat, 5 Membully”, hwahwaaa… J. Kapan siap diundang atau mengundang nih…? Senang dan bisa sehat ngakak bersama komunitas Anda, KYB itu nice…!

Tak terkecuali buat Bang Pendi Kuntoro dan Mbak Wawa, pengelola panggung dan booth Kompasianival 2015, saya sampaikan terima kasih. Darinya, saya bisa belajar bagaimana mengelola panggung dan booth untuk sebuah event, setelah mempelajari rundown acara dan dialog dengannya sebelum dan selama penyiapan acara berlangsung. Thanks

Sementara itu, dari sesama kompasianer saya sempat bertemu dengan mas Ikhwanul Halim yang berlatar belakang bidang nuklir dan Mas Sam dari Rumpies The Club (RTC) yang suka fiksi. Terima kasih untuk kebersamaannya, saat bersama “nyruput wedang kopi” sambil ngobrol di warung kaki lima, tak jauh dari Mall Gandaria City.

Dari mereka, setidaknya saya sedikit tahu, ragam motif mereka datang ke Kompasianival 2015. Salah satu diantara keduanya mengatakan: “saya datang ke sini karena ada komitmen dengan sesama kawan kompasianer, bukan untuk datang ke istana negara...”. Sayang, saya tak sempat ngobrol lama dengan para kompasianer yang sebagian nama-namanya telah saya sebutkan di atas, karena kesibukan masing-masing selama mengikuti acara Kompasianival 2015. Barangkali, itulah sebagian keunikan makna “Kopdar” itu, oooh… ini toh yang namanya Kopi Darat? Kwekekekk… J

Berkesan rasanya, selama di Kompasianival 2015 sempat bertemu dengan Kompasianer produktif, dialah Pak Tjiptadinata Effendi, WNI tulen yang tinggal di Australia. Ternyata nama saya telah tercatat dalam list Beliau yang berhak mendapatkan hadiah berupa buku karyanya berjudul “Sehangat Matahari Pagi”. Buku itu berisi sosok Tjiptadinata Effendi di mata para sahabat Kompasiner, diberi kata pengantar oleh Kang Pepih Nugraha selaku COO Kompasiana dan Bang Thamrin Sonata dari Penerbit Peniti Media, yang juga seorang Kompasianer. Saya juga sempat berfoto bersama Pak Tjip berserta isteri tercintanya, Bu Tjiptadinata Effendi. Meski sekedar berfoto, bagi saya menjadi kenangan indah yang sulit terlupakan dapat bertemu orang-orang seperti Pak Effendi, yang oleh Kang Pepih dalam kata pengantarnya diberi judul “Pak Tjip Adalah Teladan”.

 [caption caption="Pak Tjipdinata Effendi tampil bersama Pak Taufik dan Pak Iskandar dalam acara bedah buku/Dok. Pribadi"]

[/caption]

Senang rasanya, kami bisa berjumpa, ngobrol sebentar, dan berfoto di depan booth Bolang dengan Mas Billy, seorang wartawan muda dari Kompas yang penuh semangat. Semoga dia selalu mendapatkan ide, spirit, dan kekuatan untuk menyuarakan kebenaran dan memperjuangkan berita positip untuk perubahan dan kemajuan bangsa. Omong-omong, dia ingin ditempatkan di Malang. Semoga harapannya terkabul…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun