Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Memory di Sekitar Tenda Sarnafil Kompasianival 2015

18 Desember 2015   10:20 Diperbarui: 18 Desember 2015   10:27 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tenda-tenda Sarnafil berjajar rapi di sekitar area Kompasianival 2015, Gandaria City, Jakarta Selatan/Dok. Pribadi"][/caption]

Mengusung konsep panggung semi terbuka bertemakan “Indonesia Juara”, kebermaknaan Kompasianival 2015 yang berlangsung di Mall Gandaria City Jakarta pada 12-13 Desember 2015 lalu masih menyisakan kenangan dan pelajaran berharga bagi saya. Sayang, saya saya baru sempat menulis malam tadi dan memposting artikel pada hari ini. Semoga masih ada nilai gunanya.

[caption caption="Gandaria City Jakarta, di tempat inilah lokasi Kompasianival 2015 berlangsung selama dua hari, 12-13 Desember 2015/Dok. Pribadi"]

[/caption]

Rasa hawatir sempat menghantui saya, saat hendak terbang dari Bandara Adurrahman Saleh Malang pada hari Jumat siang (11/12/2015) menuju Gandaria City. Pada siang hari itu, seluruh penerbangan dari dan ke Bandara Malang dibatalkan, akibat muntahan lembut sebagian isi perut Gunung Bromo yang diduga sampai ke Malang. Bersyukur, kami bertiga (Mas Sulaiman, Gus Sulthon dan saya) pada akhirnya dapat terbang melalui Bandara Juanda Surabaya menuju Bandara Soekarno Hatta Cengkareng pada petang di hari yang sama, menyusul teman-teman komunitas Bolang dan Konek yang telah berangkat sehari sebelumnya.

Tiba di Cengkareng masih bingung, mau nginap di mana nih, jatah menginap di Pomelotel, dekat Pancoran Jakarta Utara, masih berlaku esok siang. Namun untung tak dapat ditolak, alhamdulillah salah satu teman Gus Sulthon yang ada di dekat Kemayoran, memberikan tawaran singgah di rumahnya. Di rumah inilah kami dapat menjama’ shalat maghrib dan isya’ dan menginap di sana. Esok harinya, Sabtu (12/12/2015), saya dkk diantarkan menuju Gandaria City, tempat Kompasianival berlangsung.

Tiba di Piazza, Gandaria City, saya harus menunjukkan kode unik hasil pendaftaran online sebagi calon peserta Kompasianival 2015 kepada dara-dara manis di pintu masuk area. Jepret… mereka berhasil memotret kode itu melalui smart phone, lalu mereka melakukan scanning. Berhasil, para crew pilihan Kompasiana itu memberikan gelang merah sebagai tanda pengenal peserta. Registrasi dilakukan tanpa harus menuliskan identitas diri dan membubuhkan tanda tangan, cukup dengan menunjukkan kode itu. Mengesankan, ini profesional. “Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda”. Hehe… kayak iklan wae!

[caption caption="Usai menunjukkan barcode registrasi, berpose bersama Mbak Resha dkk di tempat registrasi peserta/Dok. Pribadi"]

[/caption]

Kenangan demi kenangan terus berjalan. Pada hari pertama, Sabtu itu (12/12/2015), sekitar pukul 10.15 Wib kami dapat bertiga berbaur dengan rombongan dari Bloger Kompasiana Malang (Bolang) sebanyak 6 orang yang telah hadir sebelumnya. Mas Selamet Hariadi, salah satu utusan Bolang harus menghadiri jamuan makan siang bersama Presiden RI, Joko Widodo di istana negara. Sementara kami sibuk membantu menata isi booth, tak lama kemudian selesai.

Sambil menjaga booth, kami mendengar suara Kang Pepih Nugraha memberikan kata sambutan, dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan sesuai rundown acara. Kami berbaur dengan teman-teman di arena panggung utama, sambil sesekali mondar mandir ke area booth komunitas. Inilah salah satu konsekwensi konsep panggung semi terbuka, yang penataannya dipisahkan antara panggung utama di stage Piazza Gandaria City dengan panggung komunitas yang berada di sisi timur area booth.

[caption caption="Kang Pepih Nugraha berdialog dengan peserta di Panggung utama Kompasianival 2015/Dok. Pribadi"]

[/caption]

Namun penataan stage community cukup menarik. Komunitas yang hendak tampil sesuai rundown acara, disediakan stage performance seluas 6,1 x 3,6 meter. Di sekitar panggung komunitas, berjajar 16 tenda Sarnafil untuk komunitas dan beberapa lainnya untuk panitia. Tendanya dipasang berjajar membentuk huruf U. Masing-masing tenda sarnafil itu berukuran 3 x 3 meter dengan tinggi kaki tenda 2 meter. Indah, tenda-tenda sarnafil lainnya untuk tempat makan yang diletakkan di sisi luar deretan booth komunitas, dihiasi dengan aneka payung berwarna-warni, dipasang bergelantungan. Saya dapat belajar dari event ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun