Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyaksikan PPI 2015, Tumbuhkan Bangga Produk Unggulan Indonesia

7 Agustus 2015   16:07 Diperbarui: 7 Agustus 2015   16:37 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pameran Produksi Indonesia (PPI) 2015"][/caption]

[caption caption="Menperin Saleh Husin, sedang berkeliling mengunjungi stan-stan PPI dan membubuhkan tanda tangan di salah satu stan yang ia kunungi/Dokumen Pribadi"]

[/caption]

Rasa bangga terhadap produk-produk unggulan dalam negeri, tergambar saat saya mengunjungi Pameran Produk Indonesia (PPI) 2015 yang diselenggarakan oleh Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perindustrian di Grand City Convention and Exhibition Hall, Surabaya. Pameran itu berlangsung sejak tanggal 6-9 Agustus 2015 dengan mengangkat tema “Bangga Menggunakan Produk Indonesia”. Ditandai dengan pemukulan gong oleh Menteri Perindustrian (Menperin), Saleh Husin, secara resmi PPI 2015 dibuka untuk umum (6/8/2015). Saat saya menyaksikan di hari pertama promosi PPI 2015, terlihat suasana pameran sangat meriah, para pengunjung menyambutnya dengan antusias, tak terkecuali para blogger Kompasianer Malang (Bolang) dan Kompasianer Bonek (Konek) Surabaya.

[caption caption="Padatnya pengunjung di Arena PPI 2015"]

[/caption]

Acara PPI 2015 itu terbuka untuk umum, tanpa dipungut beaya alias gratis. Sesuai temanya, penyelenggaraan PPI didorong untuk dapat meningkatkan rasa bangga mengunakan produk Indonesia. Menurut Menperin, “Penyelenggaraan PPI diharapkan dapat menjadi sarana promosi bagi produk-produk ungggulan Indonesia dan peningkatan daya saing industri dalam negeri, terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015 (6/8/2015). Melalui keterangan persnya yang juga dapat diakses oleh para blogger di hari itu juga, Menperin menegaskan bahwa: “ini sekaligus penghargaan, wujud fairness, dan hubungan timbal balik. Pemerintah akan mendorong rekan-rekan pengusaha menambah komponen lokal, jadi sudah selayaknya mereka mendapat apresiasi berupa prioritas pameran”.

Kebetulan saya mendapatkan hadiah “Buku Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional 2015-2035” yang diberikan oleh tim Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perindustrian 2015 di salah satu booth PPI. Saya ucapkan terima kasih, kepada mereka yang sangt ramah dan baik hati. Buku itu menyebutkan bahwa ada tiga tahap pencapaian pembangunan industri yang menjadi prioritasnya di masa depan. Mengacu pada buku tersebut, tiga arah pembangunan industri sesuai pentahapannya, yaitu:Pertama, empat tahun tahap I (2015-2019), pembangunan industri diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam pada industri hulu berbasis agro, mineral dan gas yang diikuti dengan pembangunan industri pendukung dan andalan secara selektif melalui penyiapan SDM yang ahli dan kompeten di bidang industri, serta meningkatkan penguasan teknologi (2015-2019).

Selanjutnya tahap kedua (2020-2024), diarahkan untuk mencapai keunggulan kompetitif dan berwawasan lingkungan melalui penguatan struktur industri dan penguasaan teknologi, serta didukung oleh SDM yang berkualitas. Sementara tahap ketiga (2025-2035), diarahkan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara industri tangguh yang bercirikan struktur industri nasional yang kuat dan dalam, berdaya saing tinggi di tingkat glogal, serta berbasis inovasi dan teknologi.

Salah satu wujud nyata dalam usaha mewujudkan tahap pertama arah pencapaian pembangunan industri tersebut, adalah dengan memberikan apresiasi terhadap produk-produk unggulan yang memiliki kandungan lokal tinggi dalam proses produksinya.

Apa Saja Produk-produk Unggulan yang dipromosikan dalam PPI 2015?

Berdasarkan apa yang dapat saya lihat, ada 150-an perusahaan peserta PPI yang dibagi menjadi 13 kategori dengan produk unggulan yang beragm. Ada produk kerajinan rotan yang menarik hati, misalnya produk Hypergreen yang ramah lingkungan. Menurut penjelasan salah satu manajernya, Prescylia Jennifer, saat saya wawancarai, produk-produknya hampir 90 persen berorientasi ekspor, terutama  ke Jepang. Sementara sebagian kecil di antaranya, dipasarkan dalam negeri. Mengingat momentum peringatan Kemerdekaan 17 Agustus kali ini, menurutnya, produk-produk kerajinan yang dipajang di PPI 2015 bernuansa merah putih. Ketika saya tanya tentang harganya, dapat saya gambarkan begini. Jika kantong Anda agak tebal berisi uang senilai Rp 2 juta, Anda bisa membawa pulang kursi goyang berbahan baku rotan asli. Namun jika kantongnya sedikit lebih tipis, Anda bisa membawa pulang rak bunga cantik berbahan rotan asli hanya dengan merogoh kocek senilai Rp 200.000.

[caption caption="Stan Hypergreen, produk kerajinan rotan yang telah menembus pasar internasional, terutama ke Jepang."]

[/caption] 

Saat saya jalan-jalan sambil melihat stan-stan pameran di hari pertama, terlihat pajangan stan ditata rapi, bersih, indah dan terkesan modern. Ada stan yang khusus menampilkan produk-produk kosmetik dan herbal berbahan baku lokal. Ada pula produk tas kulit dan alas kaki. Produk garmen berbahan baku lokal yang menarik pun ada. Tersedia pula produk-produk tekstil dan tenun berbahan baku limbah dengan warna alami, sangat cantik dan layak dikunjungi. Jika Anda suka bermain gitar, Anda bisa mencoba Gitar Rickhaness yang dipamerkan di sana. Sungguh asyik kan?

 [caption caption="Menperin Saleh Husin Sedang Mencoba Gitar di Salah satu Stan PPI 2015/Dokumen Pribadi"]

[/caption]

Secara lengkap, berdasarkan buku Panduan Pameran yang dikeluarkan oleh Kemenperin 2015 dan jalan-jalan selama berada di lokasi pameran, belasan produk terpilih yang ditampilkan itu meliputi produk-produk sebagai  berikut: (1) kerajinan dan perhiasan, (2) kosmetik dan herbal, (3) tas, kulit dan alas kaki, (4) garmen, tekstil dan tenun, (5) makanan, (6) minuman, (7) elektronika dan telematika, (8) industri aneka, (9) alat rumah tangga, (10) alat transportasi dan pendukung, (11) industri aneka, (12) furnitur, (13) alat mesin pertanian, alat kesehatan dan permesinan, (12) Anjungan Balai Kementerian Perindustrian, (13) Anjungan produk unggulan.

Salah satu contoh produk unggulan industri dalam negeri, adalah produk Original Equipment Manufacture (OEM) di bawah bendera perusahaan PT. Gajah Tunggal. Menurut penuturan pemilik stan ini, produk ban mobil dengan ukuran 185/65 R15 di bawah bendera GT-Radial (GT=Gajah Tunggal), mampu menyuplai 90 persen salah satu kendaraan mobil yang proses produksinya mengandung komponen lokal dalam negeri. Dia menambahkan, keunggulannya antara lain memiliki low rooling resistance (daya gulir ban yang lebih rendah). Dia juga menuturkan, bahwa ban sepeda motor model Enviro NR 91 produknya, memiliki keunggulan teknologi Non Aromatic Oil, yang berarti aman untuk lingkungan karena menggunakan compound khusus yang dibuat dengan bahan kimia Non Aromatic. Selain itu, memiliki keunggulan Low Rolling Resistance, sehingga dapat mengurangi beban kerja dan berimbas pada pengunaan emisi yang lebih efektif.

 [caption caption="Salah satu stand produk ban mobil dan sepeda motor di PPI 2015/Dok. Pribadi"]

[/caption]

Produk yang dipamerkan di Anjungan Balai Kementerian Perindustrian merangsang ingin tahu saya, sehingga akan saya tuliskan dalam edisi khusus, terutama yang dikembangkan oleh Center for Handicraft and Batik (Balai Besar Kerajinan dan Batik, disingkat BBKB). Sekedar informasi, di anjungan ini saya mendapatkan penjelasan menarik mengenai keunikan dan sepak terjang pengembangan batik dari Pak Wisnu, yang membidangi masalah ini. Dia menuturkan pada saya: “Anda bisa praktek membatik dan mengetahui prosesnya di sana, dijamin 5 hari bisa”. Ada harganya pak? “Tentu dong, tapi relatif murah kok, ini kan ada unsur pelayanan masyarakat”. Tugas BBKP tidak hanya itu, menurut penjelasan Pak Wisnu sesuai Booklet yang saya terima, BBKP bertugas sebagai lembaga pemerintah yang bergerak di bidang penelitian, standardisasi, rancang bangun, rekayasa, diklat, dan konsultasi industri di bidang kerajinan dan batik. Aneka produk limbah mampu disulap sebagai bahan batik dengan kualitas tinggi seperti terlihat di bawah ini.

[caption caption="Bahan Limbah Bisa Diubah Jadi Kertas Dekor yang bermutu tinggi/Dok. Pribadi"]

[/caption][caption caption="Salah Satu Produk Batik Berbahan Dasar Limbah Hasil Riset BBKP/Dok. Pribadi"]
[/caption][caption caption="Contoh Produk Printing Motif Batik/Dokumen Pribadi"]
[/caption][caption caption="Stan Batik, ada diskon sampai 15% loh/Dokumen Pribadi"]
[/caption]

Tak kalah menariknya, saya sempat terkesima saat mengikuti Talk Show (Kamis, 6/8/2015) yang dihadiri oleh Nilam Sari sebagai nara sumbernya di arena pameran. Terima kasih, saya dapat kaos cantik saat berpartisipasi dalam acara Talk Show ini. Nilam Sari, merupakan salah satu owner produk Kebab Turki “Baba Rafi”. Dia adalah salah satu entrepreneer muda yang sukses. Betapa tidak, melalui kerja kerasnya dan setelah melewati masa-masa kritis akibat usahanya yang dirintisnya mengalami jatuh bangun sejauh ini, sekarang perjuangannya membuahkan hasil. Kata dia: “alhamdulillah, di saat perekonmian agak lesu, di tahun 2015 justru usaha kami semakin meningkat”. Bahkan, kata dia, produk-produk “Baba Rafi” saat ini mampu menembus pasar internasional. Seperti dituturkan oleh Nilam Sari pada kesempatan itu, usahanya saat ini sudah merambah hingga ke Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam dan Tiongkok. Luar biasa!

Usaha yang dibangun dengan susah payah bersama suami tercintanya sejak 13 tahun lalu, kini membuah hasil. Ia memaparkan, usahanya kini banyak mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari berbagai pihak. Berdasakan Booklet Kebab Turki “Baba Rafi” yang saya baca, berederet sejumlah penghargaan nasional dan internasional yang pernah diterimanya. Misalnya, pada tahun 2009 telah memenangkan “TOP 30 Best ASEAN Franchise” atau 30 Perusahaan Terbaik ASEAN. Disebutkan pula dalam booklet itu, owner Kebab “Baba Rafi” pernah menjadi salah satu dari “100 Future Leaders ‘Knowledge Leaders PoolEntrepreneurs-St Gallen Symposium 2010” di Swiss. Terbaru, pada tahun 2014 dia mendapatkan penghargaan Franchise & Business Market Leader 2014 untuk kategori Kebab dari Majalah Info Franchise.

Senyampang gratis dan masih berlangsung hingga 9 Agustus 2015 nanti, ayo segera kunjungi PPI 2015, jangan lewatkan kesempatan berhaga ini.  Kebetulan, Jawa Timur menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pameran tahun ini. Pada hari kamis-Jumat, Pameran digelar sejak pukul 10.00 – 20.00 Wib, sementara pada acara puncak Sabtu – Minggu, dibuka pada pukul 10.00 hingga 21.00 WIB. Ada loh produk yang harganya cuma Rp 15.000 dan Anda akan mendapatkan bonus satu mug cantik bergambar logo perusahannya. Atau Anda hanya butuh mengeluarkan kocek sebesar  Rp 350.000, Anda akan mendapatkan produk Hypergreen ramah lingkungan dengan desain anyaman (produk rumah tangga) yang menarik. Jika Anda suka batik, ada juga yang harganya kurang dari Rp 300 ribu. Namun jika Anda berkantong tebal, Anda boleh merogoh kocek jutaan rupiah untuk mendapatkan mesin pertanian atau mobil dengan kandungan bahan lokal yang ramah lingkungan.

[caption caption="Mau Dapat Serenteng Kopi, Dapat Hadiah Mug Tuh, cuma Rp 15.000/Dokumen Pribadi"]

[/caption]

Mumpung Jatim menjadi tuan rumah, buruan berkunjung ke PPI 2015, entar keburu habis. Semoga produk-produk kita tidak saja mampu bersaing di dalam negeri, tetapi juga mampu bersaing dengan produk unggulan di luar negeri. Dengan menyaksikan PPI 2015, kiranya dapat meningkatkan rasa bangga menggunakan produk unggulan dalam negeri. Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun