Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Sejuta Ide Mengalir Dibalik Secangkir Kopi

16 Mei 2015   08:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:56 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunitas Secangkir Kopi Lahirkan Ide-ide Cerdas si Bolang

Menarik, pikiran-pikiran besar acapkali lahir dari suasana santai, seperti ketika minum kopi bersama-sama kawan. Ada tawa ceria sambil ngobrol-ngobrol ringan. bermula sari suasana santai dan ceria, akan melahirkan kreativitas luar biasa.Terkadang, ide besar lahir bukan dari rapat-rapat pleno di tempat resmi seperti kantor-kantor. Tetapi justru lahir dari suasana santai, muncul dari obrolan-obrolan ringan semisal di kedai kopi, caffe, atau di mana pun dalam suasana yang tanpa tekanan. Dari situlah, ide akan mengalir, bak air terjun Tawangwangu atau Sarangan  :).

Fakta lahirnya si BOLANG, singkatan dari Bloger Kompasianer Malang adalah berawal ketika minum kopi bersama di @MX-Mall, samping Mall MATOS Kota Malang pada tanggal 12 Mei 2015. Saat itu, bertepatan dengan acara Roadshow Kompasiana Blogshop JNE di Kampus Universitas Brawijaya (UB) Malang. Sehabis acara, kira-kira jam 17.00 wib, para kompasianer sepakat ngobrol bareng. Idenya adalah membentuk  wadah para Kompasianer Malang dan Jatim sebagai wahana sharing, connecting dan networking.

Sambil yruput kopi, lalu muncul ide dari Mbak Avy. Dia usulkan nama si Bolang itu. Mas Nurulloh sependapat. Tapi , Mas Sam, seorang kompasianer nyelethuk. Sebaiknya KOMPLANG aja, kependekan dari "Kompasianer Malang". Lalu saat itu saya menimpalinya: Loh... Kok Komplang? kan kesannya "kosong", atau "mlompong". Mas Rahman juga berkomentar, memberi ketegasan maknanya: "mlompong itu artinya seperti ruangan kosong nggak ada isinya". haha..haha... seru bukan?

Tiba-tiba Mas Sam nyelethuk, kalau begitu, bukankah "Kosong" itu maknanya bagus, yang berarti "suasana hening", ada "pengosongan diri"?! demikian dia mempertahankan pendapatnya. Ada benarnya juga sih. Namun kawan-kawan Kompasianer akhirnya sepakat pilih naman si Bolang. Karena si Bolang bertujuan untuk sharing, connecting, and networking para Kompasianer tidak hanya di Malang, tetapi juga Malang dan Jawa Timur pada umumnya. Tujuannya adalah untuk memajukan pembangunan komunitas Malang dan Jawa Timur melalui ide-ide segar si Bolang. Meski ini masih baru di tahap awal, tapi hebat bukan? Sudah ada inisiasi awal. Bahkan Mas Herry berekspektasi, kalau bisa ya semeriah supporter AREMA...

Ke depan, sebaiknya ada pertemuan sambil ngopi, bisa di tepi pantai atau di pegunungan. Ngobrol bareng untuk rumuskan bagaimana organisasi ini bisa berkembang. Seperti lahirnya NU yang muncul dari forum-forum semacam ini, sambil ngopi santai. Ke depan, si BOLANG dapat memperkuat diri bagaimana strategi melahirkan tulisan yang bermutu, mengangkat potensi Malang dan Jatim. Malang dan Jatim dikenal sebagai kota Pendidikan, Pariwisata, dan industri. Didukung dengan masyarakatnya yang ramah, komunitas semacam ini hemat saya akan banyak manfaatnya.

Sambil ngopi, topik-topik yang diangkat terkait dengan potesi Malang-Jatim seperti: wirausaha, bisnis online, pemberdayaan komunitas miskin, UKM, filantropi, edukasi lembaga keuangan inklusif, edukasi gender, hemat energi, dan masih banyak lagi. Sambil nyruput kopi, ada sejuta ide yang bisa muncul dibalik secangkir kopi. Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun