Mohon tunggu...
M.Taufik Budi Wijaya
M.Taufik Budi Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

"Satu langkah kecil seorang manusia, satu langkah besar bagi kemanusiaan"-Neil Armstrong. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Selamat Berjuang Timnas Indonesia

21 November 2012   03:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:58 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_224905" align="aligncenter" width="300" caption="Wakil pendukung Timnas Indonesia sematkan pita merah-putih kepada pemain Irfan Bachdim jelang mengikuti Piala AFF 2012. Foto-foto: M.Taufik Budi Wijaya"][/caption] Rabu (21/11) pagi ini tim nasional sepak bola Indonesia bertolak ke Malaysia. Bambang Pamungkas dan kawan-kawan akan berjuang diajang bergengsi sepak bola kawasan Asia Tenggara, Piala AFF 2012 mulai 24 November sampai 22 Desember mendatang. Skuat Garuda siap bertarung di grup B melawan Laos, Singapura dan tuan rumah Malaysia. Ironisnya hingga jelang keberangkatan tim asuhan Neil Maizar tersebut tak mengantongi uang bantuan dari Kementerian Pemuda dan Olah Raga. Alasannya kata sang menteri, Andi Mallarangeng tim ini bukanlah yang terbaik, sehingga dana bantuan senilai Rp 2 miliar tak dikucurkan.Situasi ini menggugah kesadaran pendukung timnas. Di sejumlah daerah mereka menggalang dana “Koin untuk Timnas”.Gerakan moral ini menyindir elite sepak bola yang sibuk bertikaidan pemerintah yang tak serius mendukung perjuangan timnas. Inilah buah dari konflikpucuk pemimpin induk sepak bola nasional Djohar Arifin dengan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) yang dipimpin La Nyala Mataliti. Situasi ini berdampak kepada pemain yang terlibat di timnas. Sebagian besar pemain akhirnya dicomot dari kompetisi yang diakui PSSI, Liga Primer Indonesia (IPL).Sementara KPSI memerintahkan klub yang berlaga di Liga Super Indonesia (ISL) tak mematuhi imbauan PSSI untuk mengizinkan pemainnya bergabung ke timnas. [caption id="attachment_224910" align="aligncenter" width="300" caption="Pelatih Timnas Indonesia Nil Maizar"][/caption] Ibarat pepatah sesama gajah saling bertarung, pelanduk mati di tengah-tengah. Konflik antar elite sepak bola menyebabkan pemain yang dikorbankan. Kalau sudah seperti ini siapa yang rugi? BukanPSSI atau KPSI tapi negara. Sebab para pemain timnas berjuang membawa nama bangsa. Mengutip pernyataan Bambang Pamungkas: Di kompetisi sepak bola manapun tak ada dua timnas. Tak ada timnas PSSI atau KPSI. Hanya satu timnas: Timnas Indonesia. Persoalan lain yang tak bikin kalah pusingmenyangkut kesolidan timnas. Ini menyusul terseretnyapemain belakang, Diego Michiels dalam kasus hukum. Pemain naturalisasi itu ditahan Kepolisian Jakarta Pusat terkait kasus penganiayaan di sebuah klub malam. Sementara salah satu kiper, Syamsidar hengkang dari pusat latihan nasional (pelatnas). Ia memilih bergabung membela klub ISL Mitra Kukar. [caption id="attachment_224912" align="aligncenter" width="300" caption="Bambang Pamungkas disela-sela latihan Timnas Indonesia "][/caption] Kita berharap situasi pelik ini, tak mengganggu penampilan Irfan Bachdim dan pemain timnas lainnya di lapangan hijau. Ini mengingat harapan masyarakat yang tinggi agar timnas dapat memboyong Piala AFF ke tanah air. Maklum selama 21 tahun, sepak bola kita panceklik prestasi. Terakhir timnasmerebut emas di ajang SEA Games 1991. Kita jugaberharapperjuangan timnas di ajang Piala AFF tahun ini dapat memberikan hiburan dan semangat cinta tanah air seperti penampilan timnas dua tahun silam di ajang yang sama. Selamat berjuang timnas Indonesia! (Fik)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun