Mohon tunggu...
Muhammad Syahrul Mubaraq
Muhammad Syahrul Mubaraq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STP Trisakti bidang study sarjana pariwisata tahun 2018, penerima Beasiswa Unggulan dari KEMDIKBUD RI

hai, saya syahrul, Mahasiswa STP Trisakti bidang study sarjana pariwisata tahun 2018, penerima Beasiswa Unggulan dari KEMDIKBUD RI.. selamat membaca..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perang, G20, dan Pariwisata

27 Maret 2022   22:45 Diperbarui: 27 Maret 2022   22:53 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perang antara Rusia dan Ukraina masih menjadi topik hangat yang dibicarakan dunia, tepat pada tanggal 24 Februari 2022 lalu Rusia melakukan operasi militer terhadap Ukraina hingga dan hingga kini belum ada kata damai dari kedua Negara tersebut.

Mengutip dari Kompas.com,  perang Rusia-Ukraina ini memberikan 5 dampak yang mengubrak-abrik ekonomi global seperti komuditas melambung, ancaman makanan, pasar saham terguncang, perusahaan melarikan diri, dan pertumbuhan ekonomi lebih lambat.

Lalu bagaimana kaitan perang ini dengan G20  yang akan diselenggarakan di Bali oktober mendatang?

G20 adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang berangotakan negara-negara dengan perekonomian tingkat menengah keatas di dunia yang selalu diselenggarakan setiap tahunnya, terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa. Tahun 2022 ini Indonesia terpilih menjadi tuan rumah atau presindesial G20.

Indonesia sebagai presiden G20 harus bersikap netral ditengah invasi Rusia terhadap Ukraina, karena perang ini membuat Negara-negara lain menjadi berkubu-kubu, dan menjadi pro-kronta apakah Rusia tetap diundang saat KTT G20 Oktober nanti, Duta Besar RI sekaligus stafsus program prioritas Kemlu dan Co-sherpa G29, Dian Triansyah menjelaskan, mengundang semua Negara dunia adalah kewajiban Indonesia sebagai presidensi.

Dian juga mengingatkan bahwa forum G20 bertujuan untuk membahas upaya pemulihan ekonomi dunia pasca pandemic covid-19.

Adanya G20 ini berdampak pada peningkatan perekonomian daerah, begitupun dengan pariwisata di Indonesia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut gelarang G20 akan berkonstribusi terhadap proyeksi peningkatan wisatawan macannegara hingga 1,8 juta -- 3,6 juta dan juga 600 ribu -- 700 ribu lapangan kerja baru ditopang kinerja bagus kuliner, fashion, dan kriya.

Rangkaian kegiatan G20 di Indonesia akan melibatkan UMKM dan menyerap tenaga kerja sekitar 33.000 orang.

Dengan terselenggarakan G20 ini tentunya membawa banyak sekali dampak positif bagi masyarakat. oleh karena itu, penulis berharap invasi Rusia-Ukraina tidak membawa dampak buruk dalam jalannya penyelenggaraan G20 ini, semoga pemerintah Indonesia dapat bersikap sebaik mungkin dengan semua Negara agar G20 ini dapat berjalan dengan lancar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun