Mohon tunggu...
M supriyadi
M supriyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fisip Unsri

Hai! Perkenalkan nama saya M.supriyadi saya adalah mahasiswa fisip unsri yang sedang menjalani studi S-1 Ilmu Hubungan Internasional. Saya tertarik dengan isu-isu sosial yang ada di seluruh dunia. Hobi saya belajar berbahasa inggris dengan cara menonton film yang berbahasa inggris.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Israel dan Palestina Akankah Mereka Berdamai?

24 Februari 2023   11:50 Diperbarui: 24 Februari 2023   11:51 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://unair.ac.id/soroti-israel-dan-palestina-pakar-hukum-unair-perang-harus-berdasarkan-distinction-principle/

 Israel dan palestina merupakan konflik yang terjadi pada awal abad ke 20 hingga sekarang tidak kunjung usai.(sumber : katadata.co.id)

Konflik ini menimbulkan banyak sekali penderitaan di timur tengah,sampai saat ini belum ada solusi yang ditemukan untuk konflik ini. Perdamaian antara palestina dan Israel sangatlah penting bagi kestabilan kedua negara ini agar menciptakan perdamaian yang luas dalam ruang lingkup global.

Pada opini kali ini saya akan membahas apa saja fakta fakta dari masing-masing negara?,apa saja kekerasan yang dialami oleh bangsa arab di palestina dan masih banyak lagi.

awal mula konflik ini,apa saja sih yang terjadi?

Israel merupakan negara yang mayoritasnya berpenduduk yahudi. Menurut kepercayaan mereka negara palestina merupakan negara yang diberikan tuhan untuk bangsa yahudi. 

Mereka pada awalnya telah menduduki wilayah palestina terlebih dahulu, lalu mereka diusir oleh bangsa romawi dan mereka tersebar di seluruh dunia. Bangsa yahudi,mereka tidak memiliki negara sendiri dan mereka sering mendapatkan diskriminasi dari bangsa lain. Pada akhirnya munculah gerakan zionisme yang memprakarsai berdirinya negara yahudi.

Pada perang dunia I selesai, inggris diberikan tugas dari liga bangsa-bqngsa untuk mendirikan negara bagi kaum yahudi di palestina. gerakan zionisme merupakan gerakan yang dilakukan oleh bangsa yahudi untuk pergi dari penganiayaan bangsa lain dan ingin mendirikan negara sendiri.

menurut saya, mereka memang berhak untuk mendirikan negara sendiri, mengingat diluar sana mereka masih banyak yang mengalami diskriminasi dan juga direndahkan. tetapi sikap mereka terhadap pembagian wilayah yang dilakukan pbb pada 29 November 1947. mengutip dari aa.com, pbb mengadopsi Resolusi 181, yang memerintahkan pembagian wilayah Mandat Palestina menjadi tiga, termasuk negara-negara Yahudi dan Arab.

walaupun sudah terjadi pembagiaan wilayah di palestina, kaum yahudi tetap belum puas dan mereka malah menduduki hampir seluruh wilayah palestina yang dihuni oleh bangsa arab,berikut foto wilayah palestina dari tahun ke tahun.

images-1-63f83bbe59008b5f97139ed3.jpeg
images-1-63f83bbe59008b5f97139ed3.jpeg

(Gambar wilayah palestina yang tiap tahun berkurang)

sumber foto:www.voi.id

dari gambar tersebut dapat dilihat bahwasannya bangsa yahudi itu lama kelamaan mereka memperluas wilayah mereka dan mengusir bangsa arab dari kampung halaman mereka. bansa arab palestina mereka melakukan pengungsian besar besaran di gaza.

Lantas apa saja kekerasaan yang telah terjadi pada palestina?

Menurut johan galtung terdapat 3 jenis kekerasaan yakni kekerasan langsung, struktural, dan budaya. Berikut analysis kekerasaan menurut john galtung.

seperti yang kita ketahui bahwasannya konflik ini menimbulkan peperangan antara israel dan palestina, banyak sekali kekerasan yang terjadi pada saat peoerangan berlangsung, misalnya pengeboman yang terjadi di distrik rimal di kota gaza, yang membuat kafe,pusat perbelanjaan dan rumah di sekitar sana hancur. Banyak korban yang meninggal dan luka-luka disana. Ini menunjukkan bahwasanya israel telah melakukan kekerasan langsung.

Selain itu, terdapat diskriminasi yang dilakukan pemerintah Israel kepada bangsabarab palestina seperti memblokade suatu wilayah dan juga membatasi akses air dan tanah pertanian. Adanya diskriminasi tersebut maka bisa di katakan itu ialah kekerasan struktural, kekerasan yang terjadi secara tidak langsung yang telah terbentuk dari suatu sistem tertentu.

Konflik ini juga menyebarkan kebencian kepada kedua belah pihak yang mengakibatkan penanaman kebencian pada anak-anak. Hal ini secara langsung merujuk pada kekerasan budaya.

Sekian banyak kekerasan yang terjadi apakah mereka dapat berdamai?

Perdamaian merupakan keadaan di mana konflik diatasi tanpa kekerasan dan di mana keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan dihargai.(johan galtung)

Perdamaian tentunya yang diinginkan seluruh umat manusia. Telah banyak sekali kerugian yang telah terjadi akibat konflik tersebut. Misalnya Dari perspektif israel konflik dengan Palestina telah menimbulkan kerugian ekonomi dan sosial yang besar bagi Israel. Selain itu, konflik ini memicu ketidakstabilan di wilayah ini, yang dapat berdampak pada stabilitas global. Terakhir, sebagai negara demokratis, Israel menghargai nilai-nilai kebebasan dan hak asasi manusia, dan mencari cara untuk memastikan bahwa warga Palestina memiliki hak yang sama. Jika mereka berdamai mungkin saja masalah-masalah yang ada diatas tidak ada.

Sedangkan dari perspektif Palestina,Konflik dengan Israel telah menimbulkan kerugian yang besar bagi rakyat Palestina. Mereka telah kehilangan rumah dan tanah mereka, dan kehidupan sehari-hari mereka sangat sulit karena kekurangan sumber daya dan penghalang yang dibangun oleh Israel. Selain itu, warga Palestina di wilayah yang dikendalikan oleh Israel sering kali tidak memiliki hak yang sama dengan warga Yahudi Israel, dan sering kali menjadi korban kekerasan oleh pihak Israel.

Dalam berkonflik, kedua negara telah berusaha untuk mencapai perdamaian misalnya israel pernah melakukan penawaran terhadap Palestina yakni mengenai pengakuan atas negara Palestina dan pembagian wilayah. Namun tawaran-tawaran tersebut belum dapat di terima oleh palestina. Sedangkan dalam perspektif Palestina telah mengambil berbagai tindakan, termasuk meminta pengakuan internasional dan mengusulkan rencana perdamaian. Namun, hingga saat ini, upaya-upaya ini belum berhasil mencapai tujuannya, dan konflik terus berlanjut.

Jadi apa yang harus dilakukan selanjutnya?

Dialog dan kompromi dapat dijadikan solusi bagi konflik ini. Kedua negara ini harusnya dapat melakukan kerja sama untuk menemukan solusi yang memuaskan bagi kedua belah pihak.

Kompromi ini bisa dimulai dengan pengakuan kedua belah negara yang memiliki kepentingan saling berseberangan untuk di pertimbangkan.contohnya untuk menimbulkan kestabilan antara kedua belah pihak. 

Selain itu solusi bagi konflik ini yakni dengan adanya pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat di samping Israel. Solusi ini dapat dicapai melalui kompromi dari kedua belah pihak, dengan mengakui hak kedaulatan Palestina dan memastikan bahwa Israel merasa aman dan diakui sebagai negara yang sah.

Selain itu, pihak-pihak yang terlibat dalam konflik juga harus dapat bekerja sama untuk membangun kepercayaan dan mengatasi hambatan psikologis yang terkait dengan konflik. Pembangunan kepercayaan dapat mencakup pengurangan ketegangan dan kekerasan, pertukaran budaya dan pendidikan, serta kolaborasi ekonomi.

Namun, solusi ini tidak mudah dicapai dan membutuhkan waktu, kesabaran, dan kerjasama dari semua pihak yang terlibat. Diperlukan komitmen dan dukungan dari seluruh masyarakat internasional untuk mencapai perdamaian yang langgeng dan adil di Timur.

Konflik antara Israel dan Palestina telah berlangsung selama beberapa dekade dan telah menimbulkan penderitaan dan ketidakstabilan di Timur Tengah. Kedua belah pihak memiliki kepentingan dan kekhawatiran yang berbeda, dan solusi yang adil dan memuaskan harus mencakup perspektif dan kepentingan keduanya.

Dialog dan kompromi antara Israel dan Palestina dapat menjadi solusi yang tepat, dengan mengakui hak kedaulatan Palestina dan memastikan bahwa Israel merasa aman dan diakui sebagai negara yang sah. Diperlukan upaya yang lebih terkoordinasi dan konsisten dari negara-negara dan lembaga internasional untuk memfasilitasi dialog dan negosiasi, serta mempromosikan kesepakatan yang adil dan merujuk pada hak asasi manusia.

Mencapai perdamaian di Timur Tengah bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan komitmen dan kerjasama dari seluruh masyarakat internasional, perdamaian yang langgeng dan adil dapat dicapai dan memberikan stabilitas dan kesejahteraan bagi semua pihak yang terlibat.

Nama:M.supriyadi

Nim: 07041182227004

Dosen pengampu: Nur Aslamiah Supli, BIAM, M.SC.

Sumber:

Windhu, M. (1992). Kekuasaan & Kekerasan Menurut Johan Galtung. Yogyakarta: Kanisius.

https://www.aa.com.tr/id/dunia/74-tahun-berlalu-rakyat-palestina-dambakan-negara-yang-merdeka/2434165#:~:text=Majelis%20Umum%20PBB%20mengadopsi%20Resolusi,Yahudi%20pada%2029%20November%201947

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun