Gak terasa  liburan puasa dan lebaran telah berlalu,  Saatnya anak-anak kembali ke rutinitas sekolah. Saya mempunyai dua orang anak, perempuan dan laki-laki. Anak perempuan saya tahun ini naik ke kelas 6 dan anak saya yang laki-laki naik ke kelas PAUD tingkat B.
Masalahnya di hari pertama sekolah ini adalah jam yang hampir bersamaan , karena si kakak harus mendaftar ulang  kelas dan diwajibkan orang tua  datang ke sekolah. Lalu si adik harus masuk juga jam 9 pagi.
Ini  Kisah dari istri saya.
Begini ceritanya…
Sambil menunggu dengan  was-was akhirnya rapat pun dimulai jam 07.30 pagi,  dan kepala sekolah pun memulai cuap-cuapnya hingga selesai tepat jam 08.30.
Dengan waktu yang tersisa saatnya untuk mempersiapkan si adik untuk kesekolah.
Sebelum istri saya pergi mengantar si adik, Â di sempatkannya untuk melihat keadaan si kakak di kelas barunya, syukurlah si kakak sudah siap untuk belajar di hari pertamanya.
Setiba di sekolah si adik, istri saya  memberi semangat kepadanya untuk  untuk kembali belajar . Agak was-was sih  dihari pertama si adik sekolah, karenaÂ
ditahun sebelumnya si adik gak pernah mau ditinggal jauh oleh mamanya.
Tidak beda dengan kelas-kelas yang lain, kelas PAUD pun dihari pertamanya ada ritual berebut bangku.  Tapi bedanya di sini, bukan anak-anaknya yang menginginkan bangku, tapi yang lebih antusias adalah ibu-ibunya  ha… ha…
Lucu ya... Â sepertinya ibu-ibunya yang mau sekolah aja, sampai semangat berebut bangku. Akhirnya anak-anak semua pun sudah mendapatkan bangku yang diinginkan ibu masing -masing anaknya, istri saya pun begitu.
Ternyata bukan hanya anggota legislatif aja yang suka berebut bangku, di hari pertama sekolah juga. Dan ada rasa kepuasan tersendiri bagi istri saya kalo dah dapat posisi bangku favorit, mungkin juga ibu-ibu yang lain.
Waktunya berbaris dan berdoa , para guru pun mulai mengamati anak-anak didiknya. Eh…Gak di sangka-sangka salah satu guru merolling tempat duduk semua anak-anak yang tadinya ibu-ibu sudah susah payah berebut, diutamakan yang kurang cepat menerima pelajaran.
Huffft…
Ini hal yang menyebalkan bagi istri saya yang  sudah berebut bangku favorit mati-matian  malah di reshuffle. Anakku pun kena reshuffle dan harus di tempatkan di baris belakang karna si adik ditahun pertamanya mendapat ranking 3 dikelasnya.
 Yaah.. mau bagaimana lagi..
Tapi hebat si adik gak mempersalahkan itu, dengan sigap ia pun menuruti kata bu guru tanpa ia harus memanggil mamanya dulu karena harus di geser posisinya.
Kekesalan istriku  mereda karena melihat si adik semangat sekali belajar, malah mengajukan diri untuk bernyanyi di depan kelas. Dan itu memberikan rasa bangga dan kebahagiaan tersendiri baginya. Akhirnya jam sekolah adik pun selesai dan segeralah istriku dan si adik kembali pulang kerumah.
 Dengan perasaan lega, akhirnya di hari pertama sekolah  anak-anakku istriku bisa atasi keduanya. Terimakasih untuk istriku tercinta yang telah menjaga anak-anak disaat aku bekerja.
 Buat pengalaman, tahun depan di hari pertama sekolah  sebelum berebut bangku sebaiknya cari info dulu yang jelas ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H