Sebelum memasuki pembahasan lebih lanjut kita akan perkenalan terlebih dahulu dengan tokoh Merton, Robert King Merton, lahir pada 4 Juli 1910 di Philadelpia, US. Karirnya sebagai sosiolog berkembang di Harvard, Merton  membangun teori sosialnya karena ketertarikan akan keadaan struktur sosial dan fungsi sosial sebagaimana organisme kehidupan. teori Merton dikenal dengan teori fungsionalisme dan teorinya itu sendiri dibagi menjadi dua yaitu fungsi Manifes (intended) dan fungsi Laten (unIntended), hal tersebut akan kita bahas lebih mendalam dengan contohnya yaitu buadaya sedekah bumi.
Sedekah bumi dilatarbelakangi atau memiliki makna yang artinya memberikan sesuatu kepada bumi dengan limpahan rahmat dan kasih sayang penghidupan sehingga setiap pergantian tahun dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan juga lebih aman.Â
Sedekah Bumi juga dilakukan disalah satu dusun tempat saya tinggal yaitu Dusun Sukorejo, Desa Sukorame Kabupaten Lamongan, yang mana sedekah bumi ini dilakukan dalam setahun sekali untuk merayakan hasil panen. Sedekah bumi didesa saya berhubungan dengan teori yang dijelaskan oleh Merton dalam artian disini akan dibahas mengenai teori tersebut lalu menggabungkan atau menganalisis hal tersebut.
Merton dalam penjelasan mengenai teorinya membagi 2 sub dalam fungsional yaitu Laten dan Manifes, fungsi Laten berhubungan dengan fungsi yang tersembunyi dalam artian terdapat sesuatu yang biasanya tidak diketahui oleh khalayak dalam sebuah budaya atau hal lain yang saling berhubungan, jika dikaitkan dalam ritual atau budaya sedekah bumi terdapat banyak hal yang bisa dianalisis, yaitu :
Sedekah bumi yang disebut perayaan pastinya mengundang orang-orang luar untuk datang dan melihat, hal tersebut dapat menjadi peluang bagi para penjual dimana pasti para pendatang membutuhkan minum bahkan makan untuk melihat perayaan tersebut, selain itu para pendatang pasti sangat beragam mulai dari tua, muda, bahkan anak kecil, dari hal tersebut penjual dapat mengambil peluang dengan menjual barang yang sekiranya menarik perhatian pendatang seperti mainan untuk anak kecil, kebutuhan rumah tangga bagi para ibu-ibu dll.
Dalam perayaan sedekah bumi juga terdapat syukuran yang mana setiap rumah biasanya menyumbangkan hasil bumi atau sebuah makanan siap saji yang hal tersebut dapat membantu orang kurang mampu untuk ikut serta merasakan hasil panen atau pendatang-pendatang tadi, karena dalam budaya nya sendiri setiap rumah akan berkumpul didaerah yang sama lalu berdoa setelah itu makanan atau hasil panen tadi akan saling dibagikan.
Terdapat hiburan berupa wayang atau campur sari dan hiburan-hiburan lain yang disepakati oleh kapala dusun, dimana hal tersebut mendukung pelestarian budaya dan mengenalkan budaya indonesia pada generasi baru. Selanjutnya adalah fungsi Manifes atau mudahnya dikenal dengan fungsi terbuka, dapat dibilang pula sebagai suatu hal yang benar adanya dan diketahui oleh banyak orang, dalam sedekah bumi sendiri contonhya adalah sebagai berikut :
Budaya sedekah bumi adalah acara atau perayaan tahunan masyarakat yang ditujukan untuk Tuhan yang maha esa karena rasa syukur atas hasil panen yang diberikan, hal ini merupakan pengetahuan awal atau hal yang pastinya di pahami oleh banyak orang.Â
Yang kedua adalah berdoa untuk hasil yang lebih baik ditahun berikutnya, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya selain sedekah bumi sebagai sebuah perayaan, sedekah bumi juga merupakan budaya untuk berdoa bersama-sama agar hasil panen yanag dihasilkan lebih baik dan dipermudah.Â
Yang terakhir adalah menolak balak atau sebuah bencana yang mengacam hasil panen, sama dengan sebelumnya sedekah bumi biasanya bertujuan untuk menolak hal yang kurang baik bagi hasil panen berikutnya, seperti tidak adanya hama, bencana seperti hujan lebat yang mengakibatkan panen roboh dan busuk dll.Â
Dari hasil penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat banyak hal yang terdapat dalam budaya sedekah bumi yang mana hal tersebut dapat dianalisis dengan teori yang diungkapkan Robert K. Merton.Â
Teori merton sendiri dapat banyak digunakan untuk sebuah analisis dalam budaya atau ritual lain yang hal tersebut dapat menggali banyak fungsi yang ada didalamnya dan dapat menjadi sebuah pengetahuan baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H