Mohon tunggu...
Muhammad Prihatno
Muhammad Prihatno Mohon Tunggu... lainnya -

Kebenaran itu: Tidak punya orang tua Tidak punya tanah air Tidak punya bangsa Bahkan... Tidak punya agama Ia hanya punya TUHAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dosa Awal

16 Maret 2019   12:00 Diperbarui: 16 Maret 2019   12:18 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Penghormatan terhadap ilmu pengetahuan.

Allah akan mengangkat beberapa derajat orang yang berilmu pengetahuan. Ini yang dijanjikan Allah. Oleh sebab itu keinginan untuk menjadi orang yang haus akan ilmu pengetahuan dan terus tanpa henti-henti mengejar ilmu pengetahuan dapat dikategorikan sebagai orang yang sedang berjihad di jalan Allah. Dan dengan ini pula Islam akan kembali menjadi agama yang berjaya, agama yang Rahmatan lil 'alamin. Semoga...

2. Merasa diri lebih hebat (sombong)

Perbuatan sombong kalau ditelusuri secara mendalam pada dasarnya muncul karena adanya upaa untuk menutupi kekurangan diri, merasa malu kalau kekurangannya diketahui orang. Selain itu, keinginan untuk selalu dipuji, dapat juga memunculkan kesombongan. 

Jadi dengan demikian, kesombongan yang kita pertontonkan kepada orang lain adalah upaya untuk menipu diri sendiri dan pelan-pelan memasang jerat ke leher kehidupan kita sehingga pada saatnya kita akan selalu berada pada kehidupan yang semu, kehidupan yang absurd.

3. Kehidupan yang materialistis

Dalam filsafat ada suatu istilah yang berkaitan dengan poin ke 3 ini yaitu "reifikasi"; segala sesuatu yang diukur dengan materi.

Jadi, kalau iblis membandingkan dirinya secara materi kepada Adam, maka ia disebut "Iblis yang reifikatif"
Sedangkan kalau manusia yang menjadikan alat ukur kehidupannya dari sisi materi belaka maka ia disebut "Manusia yang reifikatif".

Iblis-reifikatif dan manusia-reifkatif adalah identik, kedua-duanya akan membuat kualitas kehidupan manusia semakin jauh dari idealitanya. Tapi kalau kita menjadikan materi bukan sebagai alat ukur tapi "sarana" mudah-mudahan kehidupan ideal akan kita dapatkan, terutama kehidupan di akhirat kelak

Sebagaimana pula halnya dengan sosok Adam yang tubuhnya terdiri dari materi yang berwujud lumpur, bersemayan di dalamnya roh Allah dan kecerdasan ilmu pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun