Oleh karena itulah maka si Anak tak berani menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orang tuanya; betapa susahnya untuk mendapatkan sepatu tapi ternyata ditolak karena (dianggap) tak sesuai dengan peraturan sekolah. Ia tak tega menyampaikan karena sudah terbayang wajah orang tuanya yang akan terlihat sedih.
Inilah kisah Azam hari ini. Ia menemukan secara empiris bahwa peraturan yang ada tidak otomatis membuat kehidupan lebih substantif dan manusiawi. Dan untuk menyikapi peraturan yang sedemikian semestinya kebijaksanaan menjadi solusi, tapi... ternyata, tak semua pengambil kebijakan mampu berlaku bijaksana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H