Foto : http://science.howstuffworks.com/what-is-the-multiverse.htm
Sebagai pengantar untuk tulisan ini, silakan baca :
https://www.selasar.com/jurnal/34242/Multisemesta-Multidimensi-Gravitasi-dan-Benang-Vibrasi-Bag-1
https://www.selasar.com/jurnal/34246/Multisemesta-Multidimensi-Gravitasi-dan-Benang-Vibrasi-Bag-2
Pada tahun 1919, seorang ilmuwan matematika German bernama Theodor Kaluza mengajukan sebuah ide yang sangat kasar dan, dalam beberapa cara, sangat cemerlang. Dia menyatakan bahwa alam semesta mungkin saja memiliki lebih dari tiga dimensi yang telah kita semua ketahui. Itu berarti tambahan terhadap kiri-kanan, atas-bawah, dan depan-belakang.
Kaluza mengajukan bahwa terdapat kemungkinan ada dimensi ruang tambahan yang karena beberapa alasan, belum dapat kita lihat. Sekarang, ketika seseorang membuat ide yang sangat kasar dan cemerlang, sering kali hanya berhenti di situ, dalam artian tidak berhubungan dengan keseharian dunia di sekitar kita.
Namun, ide yang satu ini, meski kita belum bisa mengetahui benar atau salahnya, dan dalam tulisan ini akan dibahas bahwa baru dalam beberapa tahun ke depan, eksperimen-eksperimen dapat memberitahu kita tentang kebenaran ide ini. Ide ini telah memiliki dampak yang besar terhadap fisika di abad terakhir dan terus menginformasikan banyak persinggungan penelitian.
Untuk memulai tulisan ini, kita perlu sedikit kembali ke tahun 1907. Ini adalah tahun ketika Einstein diliputi kegemilangan dari menemukan teori relativitas khusus dan memutuskan untuk mengambil proyek baru, untuk mencoba memahami secara penuh gravitasi yang besar dan pervasive.
Pada momen itu, terdapat banyak orang yang berpikir bahwa proyek tersebut telah terselesaikan. Newton telah memberikan teori gravitasi kepada dunia 1600 tahun sebelumnya yang bekerja dengan baik, menjelaskan pergerakan planet-planet, matahari, bulan, dan lain-lain begitu juga dengan apelapocryphal yang jatuh dari pohon dan menghantam kepala orang.
Semua itu dapat dijelaskan menggunakan hasil kerja Newton. Tapi Einstein menyadari bahwa Newton telah meninggalkan sesuatu di luar cerita yang utuh, karena, bahkan Newton sendiri menuliskannya, bahwa meskipun dia memahami cara menghitung efek gravitasi, dia belum bisa menjelaskan cara kerja gravitasi yang sesungguhnya.