Mohon tunggu...
Hasyim Asyari
Hasyim Asyari Mohon Tunggu... Guru - Membaca untuk Menulis, Menulis untuk Membaca

Saya hidup di dunia. Berkarya merupakan tanda jika saya itu ada. Meskipun masih selalu mencoba, dan terus mencoba

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lulus SD, Siswa Hafal Juz 30

23 November 2016   10:51 Diperbarui: 23 November 2016   11:15 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edi Rahmawan (kepala sekolah) sedang memberikan sambutan kepada para pengunjung open house.




SDIK MAS-Masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) memang momentum yang menentukan bagi lembaga pendidikan untuk menjaring peserta didik baru. Hal ini berlaku mulai tingkat paling dasar sampai tingkat paling tinggi. Menjamurnya lembaga pendidikan, membuat persaingan positif secara otomatis terbentuk untuk mempromosikan lembaganya masing-masing.

Plan dan teknik matang untuk promosi memang sangat menentukan. Seperti yang dilakukan Yayasan Mutiara Anak Sholeh (MAS), open house dengan mengundang masyarakat merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki MAS. Mulai dari program pendidikan, fasilitas, dan ciri khas proses pembelajaran yang biasa dijalankan di MAS.

Sabtu pagi, 04 November 2015 beberapa masyarakat terlihat berdatangan di Sekolah Dasar Islam Kreatif Mutiara Anak Sholeh (SDIK MAS). Para Calon Wali Murid (Cawarid) terlihat antusias ketika open hause berlangsung. Acara yang dimulai pukul 08.15 WIB itu dikemas dengan menampilkan keunggulan siswa siswi cambridge dan paparan dari beberapa guru tentang SDIK MAS.

Edi Rahmawan, Kepala Sekolah SDIK MAS mengatakan, sekolah kita ini berbeda dengan yang lain. Lembaga pendidikan Mutiara Anak Sholeh ini membentuk generasi SHOLEH, SEHAT, CERDAS, DAN MANDIRI. Ini visi kita. Untuk muatan materi keagamaan, kita juga mempunyai terget lulus kelas VI sudah hafat Juz 30. Selain itu juga ada International Class Program (ICP). Program yang masih berjalan satu tahun ini menjadi favorit di pendaftaran yang kemarin. Sebab rencananya kita membuka satu kelas, tapi minat dari wali murid melebihi itu. Jadi sekarang kelas ICP ada dua kelas.

Tanpa dikomando, para Cawarid itu langsung serentak maju guna melihat penampilan siswa cambridge. Dua siswa dan siswi ini mengawali dengan memperkenalkan diri. “Hallo good morning.. My name is Badar Dwi Ramadhan you can call me Badar, hallo good morning.. my name is Rizqiya Putri Tama you can call me Qiya, hallo good morning.. my name is Karunia Bumi El R A you can call me Bumi, hallo good morning.. My name is Hanin Nadhira Azalia you can call me Hanin.” Ucap pelajar kelas cambridge dengan fasih berbahasa Inggris.

Selain bercakap-cakap, beberapa permainan pun merekan lakukan. Ustadzah Anisyul, guru kelas cambridge yang membimbing saiswa siswi juga menemani mereka tampil. Permainan yang dilakukan mereka yaitu “walk sentence”. Keempat siswa itu baris dengan rapi. Kemudian Ustadzah Anisyul meminta tolong kepada beberapa Cawarid untuk mengambil salah satu kertas yang berada di dalam mangkuk cantik.

Kertas-kertas itu berisikan kalimat-kalimat berbahasa Inggris. Setelah dipilih, kertas itu diberikan kepada siswa paling belakang. Dari belakang siswa membisikkan kalimat itu ke teman yang berada di depannya. Tiba siswa paling depan sendiri, dia harus membacakan apa kalimat yang ada di kertas itu dengan jelas.

Permainan yang kedua yaitu tanya jawab. Para Cawarid tetap diberi beberapa kertas di dalam mangkuk cantik, kemudian Cawarid disuruh memilih satu kertas. Kali ini isi kertas itu berupa pertanyaan. Siswa yang dipilih harus bisa menjawab pertanyaan yang berada di dalam kertas tersebut.

Tentang SDIK MAS

Berahirnya penampilan dari siswa siswi cambridge membuat beberapa ustadzah bersiap-siap presentasi di depan para Cawarid. Beberapa slide pun dipersiapkan. Ustadzha kristi, presentator pertama yang akan menjelaskan tentang SDIK MAS. Kemudian disusul Ustadzah Silfy presentasi tentang prestasi siswa jurnalistik. Selanjutnya yang ketiga dan terahir yaitu Ustadzah Sifa’ presentasi tentang program cambridge dan Ustadzah Aniskur presentasi tentang program keagamaan.

“Saya ucapkan lagi, selamat datang Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu. Di sini saya akan menjelaskan tentang beberapa keunggulan yang dimiliki SDIK MAS.” Ulas Ustadzah Kristi diawal presentasinya. Di SDIK MAS ini mempunyai visi untuk menjadi lembaga pendidikan yang membentuk generasi sholeh, sehat, cerdas, dan mandiri.

Sedangkan misinya, lanjut Ustadzah Kristi, 1. menanamkan aqidah dan akhlaq Islami secara terpadu dalam segala aktivitas belajar mengajar anak. 2. Mengoptimalkan perkembangan intelektual anak melalui pembelajaran secara terpadu antara teori dan praktik lapangan. 3. Mengasah kepekaan rasa dan kemampuan berfikir melalui pengalaman dalam menyelesaikan problematika baik secara individual maupun secara team work. 4. Melatih keterampilan financial dan memupuk semangat wirausaha dengan memberikan simulasi lapangan dan studi kasus yang mengedepankan proses pembentukan jiwa-jiwa mandiri.

Untuk melaksanakan misi tersebut, proses pembelajaran di SDIK MAS tidak hanya dilakukan di kelas. Sesekali siswa diajak ke taman yang berada di area sekolahan. Selain itu juga ada program kunjungan industri. Kunjungan industri ini dilakukan satu semester sekali. tentunya industri yang dipilih juga yang masih ada hubungannya dengan pelajaran.

Terkait prestasi siswa siswi dibidang jurnalistik. SDIK MAS membentuk tim yang namanya Penulis Cilik Mutiara Anak Sholeh (Pencil MAS). Kesadaran pentingnya menulis perlu ditanamkan kepada anak sejak dini. Dengan tertanamnya jiwa penulis dalam diri anak, secara otomatis anak tersebut sadar akan pentingnya membaca.

Sebab antara menulis dan membaca ini saling berkorelasi. Membaca untuk menambah informasi (input), sedangkan menulis untuk menuangkan apa yang ada dalam fikiran kita (output). “Alhamdulillah kemarin tim Pencil MAS mendapatkan juara tiga dalam perlombaan Sidoarjo Gemar Menulis Dan Membaca yang diadakan oleh Diknas Sidoarjo.” Ungkap Ustadzah Sifiy.

Tiba presentasi yang ditunggu-tunggu. “Good morning, ladies and gentelment,” ucap Ustadzah Syifa’ sembari mengawali presentasinya. ICP memang program baru di SDIK MAS. Trobosan ini tidak terlepas dari perkembangan zaman yang semakin penuh dengan persaingan. Bahasa Inggris, bahasa Internasional yang semakin mudah kita jumpai ini membuat kita mau tidak mau harus mahir untuk mengucapkannya.

Di program ICP ini siswa setiap hari disugui dengan bahasa asing. “Awal memang siswa belum bisa mengucapkan, tetapi para Ustadzah tetap berbicara dengan bahasa Inggris Sembari diartikan setelahnya.” Ulas guru Walas kelas 1B cambridge di tengah presentasinya. Mendengarkan pertama, lanjut Syifa’, biasanya anak-anak masih bersifat menyimpan. Setelah berulang-ulang mendengarkan kata-kata itu, dengan sendirinya anak akan berbicara sendiri dengan berbahasa Inggris. Meskipun kadang ada juga anak yang proses penyimpanannya cepat, dan langsung bisa diucapkan. Pemberian vocab juga bertahap. Biasanya untuk mempermudah teman-teman kami menggunakan lagu untuk menghafalkan vocab-vocab. Dan itu sudah terbukti efisien.

Tiba presentasi yang terahir, Ustadzah Aniskur menjelaskan terkait program-program keagamaan. Selain memperingati hari besar Islam, penguatan agama juga dimasukkan ke dalam pelajaran sekolah Baca Tulis Qur’an (BTQ). Setiap hari, mulai senin sampai jumat siswa mendapatkan pelajaran tersebut.

Kitab At Tartil yang menjadi sumber belajar para siswa mempunya 6 jilid. Namun sistem pembelajaran setiap kelas dibagi menjadi dua kelompok. Untuk kelas satu ada dua jilid di semester pertama. Jilid 1 dan 2. Ketika semester dua, kelas satu jilid 2 dan 3. Jadi kelas tiga siswa sudah tuntas jilid 6. Untuk kelas IV-VI, siswa sudah mengupas tajwid-tajwid dan praktik membaca Al Qur’an.

“Memang target kami mulai kelas satu siswa sudah diajari untuk menghafal surat-surat dan doa-doa dengan mudah.” Ucap Ustadzah Walas kelas 2B itu. Selama enam tahun, siswa-siswi sudah menghatamkan Al Qur’an, dan hafal juga Juz 30. Tutup Ustadzah Aniskur.(Ari)

Sumber :hasyimkekerabatan.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun