Mohon tunggu...
Hasyim Asyari
Hasyim Asyari Mohon Tunggu... Guru - Membaca untuk Menulis, Menulis untuk Membaca

Saya hidup di dunia. Berkarya merupakan tanda jika saya itu ada. Meskipun masih selalu mencoba, dan terus mencoba

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lulus SD, Siswa Hafal Juz 30

23 November 2016   10:51 Diperbarui: 23 November 2016   11:15 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edi Rahmawan (kepala sekolah) sedang memberikan sambutan kepada para pengunjung open house.

Sedangkan misinya, lanjut Ustadzah Kristi, 1. menanamkan aqidah dan akhlaq Islami secara terpadu dalam segala aktivitas belajar mengajar anak. 2. Mengoptimalkan perkembangan intelektual anak melalui pembelajaran secara terpadu antara teori dan praktik lapangan. 3. Mengasah kepekaan rasa dan kemampuan berfikir melalui pengalaman dalam menyelesaikan problematika baik secara individual maupun secara team work. 4. Melatih keterampilan financial dan memupuk semangat wirausaha dengan memberikan simulasi lapangan dan studi kasus yang mengedepankan proses pembentukan jiwa-jiwa mandiri.

Untuk melaksanakan misi tersebut, proses pembelajaran di SDIK MAS tidak hanya dilakukan di kelas. Sesekali siswa diajak ke taman yang berada di area sekolahan. Selain itu juga ada program kunjungan industri. Kunjungan industri ini dilakukan satu semester sekali. tentunya industri yang dipilih juga yang masih ada hubungannya dengan pelajaran.

Terkait prestasi siswa siswi dibidang jurnalistik. SDIK MAS membentuk tim yang namanya Penulis Cilik Mutiara Anak Sholeh (Pencil MAS). Kesadaran pentingnya menulis perlu ditanamkan kepada anak sejak dini. Dengan tertanamnya jiwa penulis dalam diri anak, secara otomatis anak tersebut sadar akan pentingnya membaca.

Sebab antara menulis dan membaca ini saling berkorelasi. Membaca untuk menambah informasi (input), sedangkan menulis untuk menuangkan apa yang ada dalam fikiran kita (output). “Alhamdulillah kemarin tim Pencil MAS mendapatkan juara tiga dalam perlombaan Sidoarjo Gemar Menulis Dan Membaca yang diadakan oleh Diknas Sidoarjo.” Ungkap Ustadzah Sifiy.

Tiba presentasi yang ditunggu-tunggu. “Good morning, ladies and gentelment,” ucap Ustadzah Syifa’ sembari mengawali presentasinya. ICP memang program baru di SDIK MAS. Trobosan ini tidak terlepas dari perkembangan zaman yang semakin penuh dengan persaingan. Bahasa Inggris, bahasa Internasional yang semakin mudah kita jumpai ini membuat kita mau tidak mau harus mahir untuk mengucapkannya.

Di program ICP ini siswa setiap hari disugui dengan bahasa asing. “Awal memang siswa belum bisa mengucapkan, tetapi para Ustadzah tetap berbicara dengan bahasa Inggris Sembari diartikan setelahnya.” Ulas guru Walas kelas 1B cambridge di tengah presentasinya. Mendengarkan pertama, lanjut Syifa’, biasanya anak-anak masih bersifat menyimpan. Setelah berulang-ulang mendengarkan kata-kata itu, dengan sendirinya anak akan berbicara sendiri dengan berbahasa Inggris. Meskipun kadang ada juga anak yang proses penyimpanannya cepat, dan langsung bisa diucapkan. Pemberian vocab juga bertahap. Biasanya untuk mempermudah teman-teman kami menggunakan lagu untuk menghafalkan vocab-vocab. Dan itu sudah terbukti efisien.

Tiba presentasi yang terahir, Ustadzah Aniskur menjelaskan terkait program-program keagamaan. Selain memperingati hari besar Islam, penguatan agama juga dimasukkan ke dalam pelajaran sekolah Baca Tulis Qur’an (BTQ). Setiap hari, mulai senin sampai jumat siswa mendapatkan pelajaran tersebut.

Kitab At Tartil yang menjadi sumber belajar para siswa mempunya 6 jilid. Namun sistem pembelajaran setiap kelas dibagi menjadi dua kelompok. Untuk kelas satu ada dua jilid di semester pertama. Jilid 1 dan 2. Ketika semester dua, kelas satu jilid 2 dan 3. Jadi kelas tiga siswa sudah tuntas jilid 6. Untuk kelas IV-VI, siswa sudah mengupas tajwid-tajwid dan praktik membaca Al Qur’an.

“Memang target kami mulai kelas satu siswa sudah diajari untuk menghafal surat-surat dan doa-doa dengan mudah.” Ucap Ustadzah Walas kelas 2B itu. Selama enam tahun, siswa-siswi sudah menghatamkan Al Qur’an, dan hafal juga Juz 30. Tutup Ustadzah Aniskur.(Ari)

Sumber :hasyimkekerabatan.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun