Mohon tunggu...
mohammad endy febri
mohammad endy febri Mohon Tunggu... Administrasi - Orang awam

Asuh fikiran, lahirkan keyakinan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nujum dan Pelangkah dalam Khazanah Melayu

6 Desember 2016   00:00 Diperbarui: 6 Desember 2016   00:22 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Ada pula ‘keterampilan’ yang dikenal dengan pelangkah. Wawasan ini melingkupi banyak aspek. Merekomendasikan waktu terbaik untuk menjalankan niat tertentu. Kegunaannya, agar mendapat hasil maksimal. Misalnya, pelangkah untuk  berdagang, bercocoktanam atau berperang.

Pelangkah merupakan bagian dari ilmu nujum. Ilmu pelangkah pernah menjadi semacam pengetahuan wajib bagi masyarakat Melayu, dulu. Diajarkan secara temurun untuk kemudahan dan sebagai alarm bagi anak – cucu. Tak semata diajarkan untuk anak laki – laki yang hendak merantau. Semua kalangan mulai dikenalkan saat beranjak remaja, dari pelangkah pendinding (untuk keselamatan), perihal buka lahan hingga membuat perahu atau tempat tinggal.

Terkait sudut pandang Melayu, penulis pernah mendengar kisah tentang keutamaan hari. Samar diceritakan orang – orang tua. Akhirnya, bertemulah ruas dengan buku. Setiap membuka buku Rahasia dan Kelebihan Hari dalam Islam yang disusun Haji Wan Mohammad Azmi Bin Haji Wan Mohammad Saman; yang disadur dari kitab – kitab ‘lama’ – acapkali mengingatkan (kembali) penulis – pada bab pelangkah ini.

Disebutkan dalam buku cetak pertama tahun 2002 silam, semua hal merupakan kuasa Allah SWT dan didalam hari – hari tersebut, terjadi peristiwa yang merupakan rahasia keutamaannya. Misal, apabila berkeinginan pergi jauh sebaiknya dimulai Senin pagi. Hari itu adalah masa terbaik untuk pelayaran dan perniagaan; Nabi Syaits A.S mendapat banyak keuntungan dihari itu. Apabila ingin berbekam, hari Selasa merupakan hari terbaik karena hari itu memang terjadi pertumpahan darah. Dihari Selasa, putera Nabi Adam A.S membunuh akibat cemburu. Lalu, saat terbaik minum obat adalah Rabu, karena air diciptakan pada hari itu.

 Jika memiliki hajat besar yang melibatkan bantuan orang lain, cobalah utarakan dihari Kamis, saat itu merupakan hari baik memetik hasil. Surga dan Neraka juga diciptakan dihari Kamis. Jumat adalah hari pernikahan dan silaturahim, karena kebiasaan para anbiya’ dimasa lalu, Jumat juga penghulu segala hari.

Sabtu merupakan waktu terbaik buat berburu, lalu hari Ahad (Minggu) adalah waktu yang tepat bagi memulai atau membangun sesuatu karena pada hari itu langit ditegakkan. Terlalu panjang andaikata penulis uraikan peristiwa – peristiwa penting dan makna hari versi buku itu. Semoga dapat meninggalkan jejak, walau tak banyak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun