Mohon tunggu...
uzi ne
uzi ne Mohon Tunggu... -

mengisi waktu luang,,, berkelana di Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Melirik (Kembali) Mobil Listrik untuk Mobil Nasional

11 Februari 2015   22:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:24 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Dalam pernyataannya pada Senin, 9 Februari 2015, Pak Jokowi mengatakan kerjasama ini masih tahap awal sekali sehingga untuk merealisasikannya pun masih lama. Itu kan business to business dalam memorandum of understanding (MoU) yang sangat awal, jika Proton akan menjadi mobil nasional studi kelayakan harus dilakukan dengan cermat. Dan Presiden menambahkan Indonesia sendiri belum bisa memastikan apakah Proton akan menjadi mobil nasional. (http://jogja.tribunnews.com/2015/02/09/presiden-jokowi-mou-dengan-proton-masih-sangat-awal-sekali/)

Dengan pernyataan yang sudah di keluarkan oleh Pak Jokowi mengenai isu mobil nasional ala Proton tersebut maka pemberitaan terkait mobil nasional sebatas isu saja. Karena kerjasama itu sudah jelas cuma bisnis dengan bisnis melalui MoU antar 2 perusahaan. Terlebih MoU itu hanya baru studi kelayakan untuk enam bulan ke depan, belum ada dasar hukumnya juga untuk membuat proyek mobil nasional seperti yang diisukan. Kalau diumpakan itu seperti orang pacaran baru sebatas penjajakan alias pdkt, kan belum tentu juga jadian apalagi nikah. Woles saja, kita cuma perlu menunggu dan melihat selama enam bulan ke depan apakah akan terealisasi rencana kerja sama tersebut atau gagal ditengah jalan.

Sekarang yang harus dipertanyakan adalah bagaimana dengan rencana pemerintah sendiri menyikapi mengenai pembuatan mobil yang bisa mencerminkan identitas diri sebagai sebuah negara besar yang harusnya juga mempunyai brand mobil sendiri. Jangan hanya menjadikan Indonesia menjadi pasar mobil potensial pabrikan luar. Ataukah hanya sekedar wacana kosong/pencitraan tanpa tindak lanjut yang berarti dari Presiden Jokowi.

Kalaupun Pak Jokowi akan merealisasikan kebijakan mengenai Indonesia yang punya mobil buatan sendiri. Sebaiknya Pak Jokowi saat ini lebih memilih fokus untuk mengembangkan mobil dengan bahan bakar listrik dibandingkan dengan bahan bakar fosil/bbm. Ada beberapa alasan yang bisa dikemukakan untuk saat ini mengapa lebih memilih mengembangkan mobil listrik:

1. Sudah tertinggal jauh.

Untuk masalah teknologi dan pengembangan mobil berbahan bakar bbm akui saja kita sudah tertinggal jauh dari pabrikan Jepang, Korsel, Eropa atau bahkan dari India semakin sulit kita untuk bisa mengimbangi mereka. Alasan ini bukan untuk merasa rendah diri, karena memang seperti itu keadaannya,ibarat mereka sudah lari marathon kita baru akan berdiri. Kalaupun nanti ada mobil produksi Indonesia yang benar jadi belum tentu juga konsumen Indonesia akan langsung percaya dengan produk tersebut serta membeli buatan dalam negeri. Walau dengan jargon “Cintailah produk-produk Indonesia” belum tentu menggugah minat untuk membeli karena kita sudah kadung cinta dengan merek pabrikan luar. Anda lebih baik mengakui saja untuk alasan yang saya kemukakan di atas ini!! Itu sebabnya lebih baik pemerintah saat ini untuk memilih fokus dengan pengembangan mobil listrik.

2. SDA terbarukan yang melimpah.

Sumber daya alam terbarukan sebagai penghasil tenaga listrik yang banyak terdapat di Indonesia . Bandingkan dengan tambang minyak yang kelak juga ada masanya bahkan kini Indonesia sudah menjadi pengimpor minyak karena produksi minyak dalam negeri sudah tidak mencukupi untuk konsumsi dalam negeri, berbeda dengan tenaga listrik yang bisa dihasilkan dari air, uap bumi, angin, bahkan gelombang laut. Dan itu semua tersedia lebih dari cukup di Indonesia. Dengan penggunaan mobil listrik juga akan ikut mengurangi permainan kotor para mafia minyak.

3. Sama-sama dalam proses pengembangan.

Negara maju lainnya pun masih dalam proses pengembangan dan uji coba mengenai mobil listrik. Kalaupun sudah ada yang memasarkan, belum tentu dalam jumlah yang banyak serta produknya belum sampai diekspor ke negara kita. Ketika Indonesia memilih memulai mengembangkan mobil listrik saat ini maka kita tidak akan tertinggal cukup jauh. Sehingga peluang Indonesia untuk bersaing sebagai produsen pembuat mobil listrik untuk pasar dalam dan luar negeri masih terbuka lebar. Yang kemudian ketika proyek mobil listrik berhasil tentu akan menjadi salah satu sumber pendapatan negara yang cukup besar.

4. Alasan kesehatan, keamanan dan lingkungan.

Pastinya mobil listrik lebih ramah lingkungan karena berbahan bakar dari energi terbarukan. Hemat energi jika dibandingkan dengan menggunakan bbm. Kecil resiko mobil meledak ketika terjadi kecelakaan karena tidak melibatkan bahan bakar minyak. Emisi gas buang yang tidak sebanyak dan seberbahaya dibandingkan dengan asap mobil yang menggunakan BBM. Sehingga kita bisa mendapatkan udara yang lebih segar tanpa asap dari kendaraan pengguna BBM. Yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup dari masyarakat Indonesia dam mengurangi biaya pengobatan masyarakat. Serta ikut mengurangi pemanasan global.

5. Mengurangi pengeluaran negara.

Ikut mengurangi pembengkakan subsidi BBM yang dikeluarkan pemerintah, karena setiap tahunnya subsidi bbm Indonesia yang terus meningkat maka ketika menggunakan mobil listrik akan mampu menolong perekonomian negara. Pengurangan subsidi bbm akhirnya dapat disalurkan ke pos pendidikan atau kesehatan yang akan lebih bermanfaat bagi masyarakat.

6. SDM generasi muda yang melimpah dan berkualitas untuk mengembangkan mobil listrik.

Hal ini didasari karena di berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta mahasiswanya sedang giat-giatnya mengembangkan mobil dengan tenaga listrik yang diikutkan ke berbagai kejuaraan Nasional dan Internasional, hasilnya mereka diberitakan sering menyabet gelar juara untuk berbagai kategori yang dilombakan. Tidak perlu lagi meragukan kemampuan generasi muda ini dalam hal pengembangan teknologi mobil listrik. Ketika pemerintah benar-benar serius akan mengembangkan mobil listrik tentu tidak perlu takut dengan kekurangan SDM, baik dari anak muda maupun para profesional yang terlebih dahulu mengembangkan mobil listrik bersama swasta. Belum lagi ditambah dengan banyaknya para ilmuwan asal Indonesia yang justru mengabdikan ilmu yang dimilikinya di luar negeri. Mereka tentu akan senang dan sukarela jika dipanggil pulang ke Indonesia untuk bersama-sama mengembangkan mobil listrik.

7. Kalau bukan sekarang kapan lagi? kalau bukan anda siapa lagi?

Harus segera di mulai saat ini mengenai pengembangan mobil listrik yang benar-benar disupport pemerintah karena apabila kita terus menunggu tanpa segera bertindak bisa jadi beberapa tahun lagi kita akan kebanjiran produk mobil listrik impor yang akhirnya kita kembali hanya akan jadi negara konsumen lagi seperti saat ini diserbu dengan mobil bertenaga bbm. Jangan sampai kita kembali harus gigit jari karena untuk mobil listrik kita kembali hanya jadi penonton. Dan semua tersebut akan terwujud ketika anda, Pak Jokowi memang benar sebagai seorang yang memberi harapan baru untuk Indonesia yang lebih baik. Semoga hal ini terwujud!!!

Semoga mimpi untuk memiliki brand mobil karya anak bangsa yang diakui bukan hanya sebuah angan-angan. Dan apabila kebijakan tersebut teralisasi jangan sampai ditunggangi oleh kepentingan golongan di atas kepentingan bangsa dan negara.

Salam Damai Kompasiana!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun