Mohon tunggu...
uzi ne
uzi ne Mohon Tunggu... -

mengisi waktu luang,,, berkelana di Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika yang Muda (akan) Turut Berlaga

25 Februari 2015   05:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:33 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tahun 2015 ini, selain masih akan panas dingin karena suhu politik di Jakarta yang tak tahu kapan rampungnya, suhu politik di beberapa daerah sepertinya juga akan memanas oleh pilkada langsung yang dilaksanakan serentak di berbagai daerah tahun ini. Pilkada langsung bakal terlaksana setelah UU Pilkada No 1 tahun 2015 telah resmi disahkan oleh DPR tahun 2015 ini, sehingga menggagalkan rencana sapu bersih oleh KMP. Lembaga KPU pun akan dibuat sibuk kembali setelah Pilpres tahun lalu, karena mengurusi administrasi dan logistik pilkada.Lembaga hukum MK pun bakal ikut sibuk karena masih dipercaya untuk mengadili sengketa pilkada yang dipastikan berkas pengaduan akan menumpuk setelah pemilihan karena aksi saling menggugat antar pasangan karena tidak puas dengan hasil perolehan suara. Dan semoga jangan lagi ada skandal seperti Akil Gateyang akan nyusah-nyusahin KPK nantinya .

Persaingan pilkada yang akan berlangsung sengit nan seru. Karena kini semakin banyak generasi muda di bawah 40 tahun yang tertarik berpartisipasi menjadi calon pemimpin di daerahnya masing-masing. Siap-siap saja generasi tua yang sudah terlalu lama duduk keenakan untuk semakin kerja keras agar tak tersaingi yang muda-muda ini. Yang muda-muda dengan segala sumber daya dan motivasi yang dimiliki mulai berancang-ancang menggalang kekuatan untuk mengikuti Pilkada serentak di tahun 2015 ini.

Berita terbaru kemarin, anak muda yang akan terjun politik melalui Pilkada adalah Emil Dardak (30 tahun), suami dari artis Arumi Bachsin. Ia yang juga merupakan putra Hermanto Dardak mantan wakil menteri PU di masa SBY ini berniat maju menjadi balon Bupati Trenggalek 2015. Mengklaim telah mendapat dukungan dari PAN dan Partai Demokrat. Dalam sosialisasinya sebagai balon bupati kepada masyarakat Trenggalek, ia akan memajukan ekonomi daerah dari bidang pariwisata. Padahal pesta demokrasi Pilkada Trenggalek masih berlangsung bulan Desember mendatang, tapi ia sepertinya telah tancap gas untuk sosialisasi pencalonannya dengan mendatangi Festival Prigi di Trenggalek.(Sumber: Kompas.com)

Selain modal dukungan politik dari dua partai, kemampuan dan pengalaman yang dimilikinya harus diakui cukup mengesankan. Usia 22 tahun sudah menerima gelar doktor pembangunan ekonomi dari sebuah universitas di Jepang. Menjabat sebagai Excecutive Vice President dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia. Dirinya juga mengakui telah 10 tahun berkecimpung dalam bidang infrastruktur dan lembaga keuangan internasional salah satunya proyek World Bank. Dengan bermodalkan pengalaman yang telah dimilikinya belum tentu juga akan memuluskan langkahnya untuk menjadi Bupati Trenggalek. Karena pertarungan dalam politik segala kemungkinan bisa terjadi (kalau kata pengamat politik he he he). Setidaknya sikap Emil seorang eksekutif muda yang bersedia menjadi calon Bupati di salah satu kabupaten wilayah di Jawa timur ini harus diapresiasi dan menjadikan inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk berani terjun ke politik sebagai agen perubahan.

Selain Emil Dardak, dari kalangan muda juga ada Sudibyo yang masih berusia 36 tahun dan saat ini menjabat sebagai sekretaris DPD II Partai Golkar . Ia akan mencoba peruntungannya menjadi balon bupati dari Partai Golkar di daerah pemilihan Kabupaten Lampung Timur. Dari kalangan artis sendiri pun sepertinya tak mau kalah, mantan model Arzetti Bilbina(38 tahun) kader dari PKB akan menjadi lawan tangguh walikota Surabaya saat ini,Tri Rismaharinijika maju lagi pada pemilihan Wali Kota Surabaya 2015. Padahal saat ini Arzeti masih menjabat sebagai anggota komisi VIII DPR. Selain Arzeti, ada vokalis band yang bikin heboh infotainment adalah Pasha Ungu(35 th) berniat akan meninggalkan band Ungu yang telah membesarkan namanya jika kelak terpilih menjadi Wali Kota Palu di pemilihan mendatang.

Ada juga nama Riki Syolihin (33 tahun) politisi muda PKB yang sebelumnya merupakan mantan anggota DPRD Batam 2009-2014. Ia telah mendeklarasikan diri untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Kepri. Dari pengusaha muda muncul nama Ary Yudianto (33 tahun) yang menjadi salah satu balon di Pilkada Kabupaten Serang, ia telah mengambil formulir penjaringan melalui Partai Persatuan Pembangunan. Ary sendiri adalah Ketua Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengadaan Perlengkapan Pemeliharaan Pegawai dan Kantor (DPN-AP4K).

Kalangan muda ini bakal menjadi ancaman serius generasi tua yang sudah terlebih dahuluterjun ke politik. Kalangan muda yang disebut diatas baru sebagian yang muncul ke permukaan. Karena ini juga masih dalam masa penjaringan balon di partai masing-masing atau juga ada yang memilih lewat jalur independen. Belum tentu juga mereka akhirnya mulus menjadi calon yang akan bersaing di Pilkada. Kehadiran mereka setidaknya menepis anggapan para generasi muda yang semakin antipati politik. Juga akan menjadi alternatif calon pemimpin yang akan dipilih masyarakat nantinya setelah sebelumnya hanya dihiasi wajah-wajah lama.

Masa reformasi yang menghasilkan pemilihan secara langsung pada akhirnya juga mampu memberi dampak positif. Di berbagai daerah akhir-akhir ini juga mampu melahirkan pemimpin muda di bawah 50 tahun yang dianggap sebagian kalangan masyarakat cukup berkualitas dan berkompeten. Mereka yang mewakili generasi muda di bawah 50 tahun yang berprestasi serta diramalkan akan berbintang terang antara lain: ada Bima Arya (41 th) yang jadi Walikota Bogor, Ridwan Kamil (42 th)walikota Bandung, Abdullah Azwar Anas (41 th) bupati Banyuwangi, Basuki Tjahaja Purnama (48 th) gubernur DKI Jakarta, Zainul Majdi (41 th) gubernur NTB. Ada juga Bupati Tanah Bumbu, Kalsel yaitu Mardani Maming yang ketika dilantik malah masih berumur 28 tahun dan kinerjanya juga di apresiasi masyarakat hingga diundang dalam acara Mata Najwa dalam episode “Mereka Dipilih Rakyat”.

Kemudian para tokoh muda yang sedang berancang-ancang untuk ikut berpartisipasi dalam pilkada 2015 ini tentu menyadari ikut terjun dalam dinamika politik Pilkada ini bukanlah ajang sederhana yang sekedar ikut-ikutan. Karena mereka akan menghadapi berbagai persaingan sengit dengan para politisi yang lebih senior makan asam garam ganasnya perpolitikan di tanah air. Juga tugas berat yang harus siap dipikul jika memang pada akhirnya mereka terpilih. Apalagi terkait birokrasi yang masih ruwet di dalam pemerintahan kita. Mungkin Pilkada 2015 ini momentum yang tepat untuk generasi muda di bawah 40 tahun untuk ikut unjuk gigi menyusul generasi berumur antara 41-50yang kinerjanya beberapa sudah lebih dulu di apresiasi publik. Atau justru terjadi sebaliknya, komitmen awal mereka untuk menjadi agen perubahan dengan memperbaiki sistem agar menjadi baik, justru malah terjebak dan ikut tersesat ke dalam sistem itu sendiri. Hanya waktu yang akan membuktikan keseriusan mereka.

Sumber Referensi:

https://fiksikulo.wordpress.com/2014/08/14/ini-dia-geng-kepala-daerah-usia-muda/

http://economy.okezone.com/read/2012/10/21/22/707116/emil-dardak-sang-doktor-ekonomi-termuda-di-perusahaan-bumn

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun