Wahai sang mentari
Apakah engkau rela tetap di sini
Bersama sang awan yang kini nampak gelap
Berkulum senyum yang nampak pekat
Wahai sang mentari
Kucoba mengiasi wajah ini
Wajah yang lama meredup dalam sunyi
Mematung sendiri dalam sepi
Wahai sang mentari
Telah jatuh hujan ini
Yang tak sengaja sepeninggalmu
Bersisa guratan-guratan benci
Kini, guratan-guratan itu masih tersisa di bibir ini
Nampak lelah melepas luka ini setitik demi setitik
Sebaris demi sebaris
Sekerat demi sekerat
Jatuh bersama ketulusan yang hampir punah
Bersama sakit yang tertumpah
Ke dalam bejana dendam
Yang mulai karam
Di lautan lepas yang hitam
Wahai mentari
Ijinkan aku meminjam senyummu
Kuambil bahagiamu
Agar raga ini bangkit lagi
Bersama tawa kembali
Memeluknya dalam nurani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H