Mohon tunggu...
M Ali Amiruddin
M Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - GURU SLB, PENULIS, TIKTOKER, YOUTUBER, SELEB INSTAGRAM, HAMBA ALLAH

Masih berproses menulis Novel --Kunikahi Wanita Penyihir--Kumpulan Cerpen Tarian Sang Hamba, Apakah Aku Seorang Introvert, Kumpulan tulisan di Kompasiana--Catatan Bang Ali, Maafkan Aku Telah Memikatmu, Sering mendampingi Anak ABK Kentingkat Nasional tapi gak menang-menang. Follow me ig @M. Ali Amiruddin, Fb. M. Ali Amiruddin, Twitter: M_aliamiruddin.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nanar

3 Juni 2022   06:29 Diperbarui: 3 Juni 2022   06:30 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kulihat bola matamu besar

Kelopaknya melebar

Laksana bintang kembar

Kini nampak nanar

Kutahu hatimu hancur

Kau simpan duka yang terkubur

Terus menjamur, subur

Sakitnya tak terukur

Wajah-wajah berbeda

Ternampak di sana

Kini tak merona 

Bak bumi nan gersang

Tersisa senyum hampir hilang

Batu jalanan bersaksi

Pada tapak-tapak kaki

Yang masih berlari

Menjauhi

Ranjau-ranjau, asap meracuni

Sampai kapan api-api merapi terus berpijar

Sapu semua sisalah gersang

Tersisa hamparan tandus

Akibat perang

Ada darah

Ada air mata

Ada nyawa terbuang sia-sia

Oleh ambisi-ambisi durjana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun