Ku kadang tertawa
Kadang tersenyum riang
Kadang terluka
Kadang-kadang teriak lantang
Ketika bola-bola itu dihempaskan ke gawang
Meski tawa itu hanyalah tangisan
Ketika sang penjudi histeris karena kalah
Sang owner gantung kunci
Semua tergadai
Semua terlelang
Gara-gara bola melayang
Begitupun teriakan histeris itu
Sedetik kemudian berubah tangisan
Berubah cacian, makian, hinaan
Oooo kamu tak mampu bermain bola
Jerseymu penuh kotoranÂ
Itulah bolaku
Bola yang bikin hatiku bergemuruh
Membekukan dadaku
Meluluhkan bola mataku
Hingga aku terjaga
Aduuh hidupku hilang
Karenamu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H