Guru Penggerak, Haruskah Bergerak?
Oleh: M. Abd. Rahim
***
Di akhir tahun 2023 merupakan hari kelahiranku, Allah Sang Maha Segalanya. Memberi kasih sayang kepada hambanya.
Yakni di hari itu Allah memberikan kado terbaik untukku. Selain memberi kado kelulusan PPG juga lolos tahap kedua guru Penggerak angkatan 10.
Guru penggerak yang kuikuti adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran.Â
Program ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memimpin pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Dalam benak hati merasa bahagia, sekaligus merasa dag, dig, dug karena belum mengerti apa yang harus dilakukan di tahap berikutnya.
Menurut informasi SK pengumuman, Pendidikan Guru Penggerak (PGP) yang insyaallah akan dilaksanakan bulan Maret 2024.
Memang sebenarnya tujuan utama saya mengikuti guru Penggerak adalah ingin mengupgrade ilmu, dan mendapatkan bimbingan.
Dalam hati juga bertanya-tanya, apa yang harus dilakukan oleh guru penggerak? Apakah guru penggerak harus bergerak?
Jawabannya adalah ya, karena salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru penggerak adalah kemampuan menggerakkan orang lain dan kelompok
Hal ini penting karena guru penggerak diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam ekosistem pendidikan
Maka dalam hal ini guru penggerak harus bergerak dalam dua hal, yaitu: Bergerak dalam diri sendiri dan Bergerak bersama orang lain.
Bergerak dalam diri sendiri
Guru penggerak harus terus belajar dan mengembangkan diri. Hal ini penting untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas guru.
Maka tidak heran mas Menteri menciptakan aplikasi PMM tujuannya agar guru bisa belajar mandiri,saling mengisi dan berbagi ilmu.Â
Selain itu, agar guru bisa berkreasi, berinovasi dan satu visi bergerak dalam pembelajaran yang pusat pada siswa.
Guru penggerak juga harus memiliki sikap dan perilaku yang positif, seperti inovatif, kreatif, dan berjiwa kepemimpinan.
Bergerak bersama orang lain
Guru penggerak harus mampu menggerakkan orang lain untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan.
Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menjadi mentor bagi guru lain, berkolaborasi dengan rekan kerja, atau menjadi fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan bergerak, guru penggerak dapat menjadi inspirasi bagi orang lain dan memberikan dampak positif bagi pendidikan.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana guru penggerak dapat bergerak:
Menjadi mentor bagi guru lain
Guru penggerak dapat menjadi mentor bagi guru lain untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya.Â
Guru penggerak dapat berbagi pengalaman dan pengetahuannya dengan guru lain. Seperti di suatu forum KKG, MGMP diberi kesempatan untuk menularkan pengalamannya.
Berkolaborasi dengan rekan kerja
Guru penggerak dapat berkolaborasi dengan rekan kerja untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif.Â
Guru penggerak dapat bekerja sama dengan rekan kerja untuk mengembangkan materi pembelajaran, metode pembelajaran, atau kegiatan pembelajaran.
Seperti guru agama mengajak berkolaborasi pada guru agama yang lain atau atau mengajak guru mapel lain untuk berkolaborasi demi kesuksesan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan.
Menjadi fasilitator dalam kegiatan pembelajaran
Guru penggerak dapat menjadi fasilitator dalam kegiatan pembelajaran, seperti pelatihan, workshop, atau seminar.Â
Guru penggerak dapat membantu peserta pelatihan untuk belajar dan mengembangkan diri demi masa depan siswa yang lebih cemerlang dan bersinarÂ
Guru penggerak diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam ekosistem pendidikan. Pencipta budaya positif-religius di kelas dan lingkungan sekolah.
Dengan bergerak, guru penggerak dapat mewujudkan pendidikan yang lebih baik bagi semua siswa.
***
Surabaya, 03 Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H