Suatu hari, guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) bernama Pak Alif dan Ibu Yayuk mendapat tugas untuk mengikuti kegiatan kunjungan ke Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta.Â
Pak Alif sangat antusias dengan tugas ini, karena ia ingin belajar lebih banyak tentang pendidikan pesantren.
"Pak jangan lupa, besok berangkat pagi. Surat tugas dari sekolah sudah di aku, jangan pulang ke Mojokerto dulu agar tidak terlambat?" Kata Bu Yayuk
Pada hari yang ditentukan, Pak Alif berangkat ke Surakarta bersama beberapa guru lainnya. Sesuai kesepakatan di Group WA jam 05:00 WIB berkumpul di Masjid Agung Surabaya.
Kita berkumpul di Utara Masjid Agung, ada bus hitam. Tulis Ust. Masduki di WA Group. Saya baca saat naik gojek, ternyata sudah setengah jam yang lalu.
"Sampai mana pak Alif? Ini sudah jam 06:00 WIB kok belum datang!" Bu Yayuk mencoba menanyakan kabar ketika pak Alif sudah setengah perjalanan naik gojek.
"Ini sampai jambangan, maaf kesiangan. Tadi malam tak bisa tidur karena batuk." Jawab pak Alif.
"Ayo cepat, tinggal nunggu kamu saja!"Â
"Njih Bu maaf!"
Pukul 06:10 WIB, pak Alif sudah sampai dan langsung naik bus. Saat itu Ust. Sofyan, ketua MGMP PAI SMK Kota Surabaya telah memimpin doa keberangkatan.
Selesai doa, pak Alif menyalami Ust. Sofyan dan meminta maaf karena terlambat. Tapi dari keterlambatannya, masih ada temannya yang terlambat.
Udara panas di luar pada musim kemarau ini membuat dia berkeringat padahal mentari masih belum meninggi.
Tiba-tiba Bu Vivi Palupi, mengenakan diri. Bahwa selama perjalan ke Solo dia yang akan mengarahkan dan menemani perjalanan kami.
"Saya kelahiran Jogja dan alumni UII jurusan ekonomi, tapi bekerja di farmasi. Banyak dokter-dokter ku kejar karena minta tandatangannya" katanya.
Sebelum ke pondok pesantren Al Muayyad, rombongan MGMP PAI SMK Kota Surabaya sarapan dulu di warung makan Datu Barokah.
Sesekali mau turun Bus Bu Vivi bilang, "Awas bila turun pakai kaki dulu, biar tidak jungkel" Penumpang Bus tertawa semua.
Pak Alif dan teman-temannya tiba di Pondok Pesantren Al Muayyad pada siang hari. Ketika Pak Alif dan rombongan sampai pintu pondok pesantren.Â
Para santri menyambut kedatangan mereka, para santri memberi salam, menjabat tangan mereka.Â
"Sungguh santun, Santri-santri di sini" Kata pak Alif ketika menjabat tangan santri-santri pondok pesantren Al Muayyad.
Saat di halaman pondok, pandangan rombongan tertuju ke masjid. Mereka langsung mengambil air wudhu dan menunaikan salat duhur dan asar secara Jamak dan Qasar.
Setelah selesai menunaikan salat duhur dan asar. Pak Alif dan rombongan disambut dengan hangat oleh para pengurus pondok.
"Monggo bapak/ ibu ke ruang Aula" perintah salah satu santri abdi pondok
Sampai Aula mereka dijamu air minum mineral dan satu gelas teh. Juga Snack kotak kecil dan nasi kotak yang di dalamnya dilengkapi air minum gelas mineral dan buah pencuci mulut.
"Ya Allah sungguh besar karunia-Mu, semoga Engkau memberikan rezeki dan keberkahan kepada pondok pesantren Al Muayyad ini ya Allah" Doa pak Alif.
Di Aula tersebut pak Alif dan teman-temannya mendapatkan ilmu, wejangan dari KH. Abdul Rozaq Shofawi pengasuh pondok pesantren Al Muayyad juga dari pengurus-pengurus pondok yang lain.
Pak Alif dan rombongan juga belajar banyak tentang kearifan lokal yang dilestarikan di pondok pesantren.Â
Ia belajar tentang berbagai tradisi dan budaya yang masih dipraktikkan oleh para santri. Pak Alif merasa bahwa kearifan lokal ini perlu dilestarikan dan dikembangkan.
Pak Alif dan rombongan kembali ke kota Surabaya. Pak Alif merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepadanya.Â
Ia dan teman-teman GPAI yang lain berusaha menerapkan ilmu yang diberikan dari pondok pesantren dalam pembelajaran di sekolahnya masing-masing.
Namun, ketika menginap di Super 8 By Windham Solo. Ketika tengah malam batuknya pak Alif kambuh lagi. Sehingga teman sekamarnya tidurnya kurang nyenyak.
***
Surakarta, 29 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H