Penguatan positif dapat berupa pujian, hadiah, atau sekadar ucapan terima kasih.Â
Penguatan positif akan membuat siswa merasa senang dan termotivasi untuk terus bersikap sopan dan santun.
4. Lingkungan positif
Ketika siswa bisa bersikap sopan dan santun, maka mereka memilih lingkungan yang positif. Di lingkungan sekolah, di rumah atau di masyarakat.
Lingkungan sangat menentukan karakter siswa, siswa yang baik akan mempunyai karakter yang tidak baik karena bergaul dengan teman dan lingkungan yang tidak baik.
Begitupun sebaliknya, jika siswa mendapatkan lingkungan yang baik. Maka siswa yang tidak baik akan menjadi baik dan lebih santun
5. Penanaman nilai-nilai
Guru dan orang tua harus menanamkan nilai-nilai sopan santun kepada siswa. Nilai-nilai sopan santun dapat ditanamkan melalui berbagai kegiatan, seperti pembelajaran di kelas, kegiatan ekstrakurikuler, atau kegiatan keagamaan
Berikut adalah beberapa contoh perilaku sopan santun yang dapat diajarkan kepada siswa:
- Bersikap hormat kepada guru dan orang tua
- Mengucapkan salam kepada orang yang lebih tua
- Mengucapkan terima kasih
- Meminta maaf
- Berkata sopan
- Menjauhi perkataan kotor
- Membantu orang lain
- Menjaga kebersihan dan ketertiban
- Berpakaian dan berperilaku sopan
- Beribadah kepada Allah tepat pada waktunyaÂ
Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, maka diharapkan karakter siswa dapat menjadi lebih sopan dan santun.Â
Siswa yang sopan dan santun akan menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat diterima oleh masyarakat.