Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Khoirun Nas Anfa'uhum Linnnas

Penulis Novel Islami, Welcome Back to School. Penulis Kumpulan Puisi, Jiwa-Jiwa Penggerak. Belajar Menulis untuk Terus Bisa Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Masjid Begitu Jauh

9 Juli 2023   20:24 Diperbarui: 9 Juli 2023   20:54 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masjid Begitu Jauh

Oleh: M. Abd. Rahim

***

Aku berkata pada sukma yang selalu digerogoti kemalasan 

Kemalasan beribadah untuk salat di Masjid secara berjamaah

Pernahkan hal ini menjadi masalah?

Baca juga: Hafiza Naik Kereta

Mumpung kaki masih bisa berjalan, tubuh masih kuat melakukan kewajiban

Jangan membuat beribu alasan bahwa masjid begitu jauh

***

Baca juga: Keheningan Doa

Biarlah langit; penuh gulungan awan menjadi saksi gerak nadi

Beberapa denyut langkah, mengalir darah merah menuju tempat suci

Berdzikir, bertahmid, bertakbir; berusaha menyucikan diri

Berpura lupa pahala 27 derajat daripada salat sendiri 

***

Wahai pemuja dunia, pemuja kerja keras; melupa lorong-lorong waktu

Ingat iman naik turun, dari apa yang dilihat, didengar; dirasa dalam kalbu

Jangan hilangkan segala keutamaan; kewajiban dari Sang Ilahi

Apakah harus selalu menunggu hidayah dari Sang Maha Pemberi?

***

Coba renungkan bersama saat kita pergi jauh, tanpa ada jerat membatasi

Jauh sekalipun terasa dekat di mata; dekat di hati

Bila pergi masjid walaupun dekat terasa jauh membayangi

Tanpa ada malu, dan terus bertemu masjid; tempat suci, tapi hanya melewati

***

Mojokerto, 9 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun