Masalah pertumbuhan ekonomi di setiap negara tidak diragukan lagi. Kesulitan yang terkait dengan pembangunan ekonomi bervariasi antara negara maju dan negara berkembang. Kurangnya permintaan yang menghambat pertumbuhan output biasanya merupakan hambatan bagi pembangunan ekonomi di negara maju. Sementara itu, masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang biasanya melibatkan kompleksitas yang lebih besar. Salah satunya adalah kurangnya elastisitas penawaran yang memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan moneter suatu negara tidak dapat dipisahkan dari kondisi makroekonominya. Penjelasan tentang bagaimana perubahan instrumen kebijakan moneter dapat mempengaruhi variabel makro ekonomi lainnya hingga tercapainya tujuan akhir kebijakan moneter, pertumbuhan ekonomi, diberikan melalui mekanisme transmisi kebijakan moneter. penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, antara lain jumlah penduduk, ekspor, pembentukan modal tetap bruto, dan penerimaan remitansi. Indikator ini menunjukkan tingkat kesejahteraan dan merupakan fenomena penting bagi suatu negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kondisi makro ekonomi suatu negara.
Di negara-negara di seluruh dunia, kemiskinan telah muncul sebagai masalah kebijakan ekonomi makro yang signifikan. Tidak hanya negara berkembang yang menderita kemiskinan tetapi juga negara maju. Tingkat pendidikan, rasio gini, pendapatan per kapita riil, inflasi dan pembangunan infrastruktur semua berdampak pada kemiskinan di negara berkembang.Agar pembuat kebijakan baik di negara maju maupun berkembang dapat mengurangi tingkat ketimpangan pendapatan.Namun, pemerintah negara berkembang harus memperluas akses pendidikan dan meningkatkan pembangunan infrastruktur.
Masalah ekonomi dan pembangunan yang dihadapi negara-negara berkembang (NSB)
1.Globalisasi
Akibat isu globalisasi, negara-negara berkembang harus bekerja lebih keras untuk mengejar negara-negara maju dalam hal pendapatan negara, sistem politik dan sosial masyarakat.
2.Kemiskinan
Dalam upaya mengejar globalisasi, Negara Berkembang (NSB) menghadapi kendala terbesar berupa tingginya tingkat kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan. Oleh karena itu, penanganan dan solusi yang efektif terhadap permasalahan tersebut harus ditemukan.
3.Industrialisasi, Pertanian dan Informalisasi  Ekonomi
Untuk mengejar ketertinggalan, NSB menyusun strategi ekonominya sendiri, salah satunya dengan melakukan proses industrialisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih besar lagi. Strategi informalisasi ekonomi lainnya termasuk pertanian dan industrialisasi. Namun, NSB diharapkan dapat mengatasi isu-isu terkait industrialisasi serta proses industrialisasi yang terus meningkat.
4.Korupsi, Kebocoran, dan InefisiensiÂ
Dari perspektif sosial politik, isu yang dihadapi negara berkembang adalah korupsi yang telah menguasai pemerintahan, parlemen, dan sistem peradilan serta masyarakat umum.
5.Utang Luar NegeriÂ
Banyak NSB terjebak dalam "perangkap utang" karena negara berkembang bergantung pada dana dari negara maju melalui utang luar negeri.
6.Environment (ecology)Â
Isu lingkungan baru, seperti pencemaran lingkungan global dan lain-lain, muncul sebagai akibat industrialisasi tanpa dipikul oleh pelaku industri.
Berikut ini strategi dan kebijakan pembangunan ekonomi yang dapat dilaksanakan oleh pemerintah:
1.Mutu Pendidikan
Suatu tindakan yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk meningkatkan hasil penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan arah kebijakan pendidikan yang telah ditentukan dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses dan kegiatan pendidikan yang dilaksanakan dikenal dengan peningkatan kualitas pendidikan.
2.Membuat dan Melaksanakan Rencana Pembangunan
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah suatu kesatuan prosedur perencanaan pembangunan yang digunakan oleh penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah untuk menyusun rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan. sistem perencanaan pembangunan nasional adalah untuk memastikan bahwa perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pemantauan terkait dan konsisten.
3. Investasikan lebih banyak dan hemat lebih banyak
Kapasitas negara untuk berinvestasi meningkat dengan tingkat tabungan yang dapat dihasilkan. Melalui proses yang dikenal sebagai efek pengganda, peningkatan investasi juga menghasilkan peningkatan modal, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pendapatan per kapita.
4.Menyediakan Infrastruktur Pendukung
Keunggulan infrastruktur di bidang ekonomi antara lain kemampuan untuk melakukan berbagai transaksi jual beli.Selain itu, infrastruktur menghubungkan produksi dan jasa satu sama lain dan mendistribusikannya.Semua kegiatan ekonomi akan berjalan lancar jika infrastruktur berfungsi dengan baik supaya masyarakat bisa hidup sejahtera dan perekonomian masyarakat juga tumbuh.
5.Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)Â
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berperan penting dan strategis dalam struktur perekonomian Indonesia karena kontribusinya yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja (97,1 %), ekspor (14,4%), dan PDB (61,1%). Bank Indonesia, sebagai Bank Sentral, berupaya memberikan kontribusi yang paling efektif untuk terus berkembangnya peran UMKM dalam perekonomian.
6.Meningkatnya permintaan domestik Pasar
 domestik mencakup semua kegiatan perdagangan suatu negara selain ekspor dan impor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H