Mohon tunggu...
M SibroMalisi
M SibroMalisi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin di Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Workshop Inovasi: Briket Bonggol Jagung dan Mesin Pencacah Rumput Berbahan Kayu oleh Tim Giat 10 Universitas Negeri Semarang di Desa Sedayu

17 Januari 2025   11:43 Diperbarui: 17 Januari 2025   11:43 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kegiatan (Sumber: Dokumen pribadi)

Klaten, 12 Januari 2025 --- Tim GIAT 10 Universitas Negeri Semarang (UNNES) melaksanakan program "Workshop Inovasi: Briket Bonggol Jagung dan Mesin Pencacah Rumput Berbahan Kayu" di Desa Sedayu. Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Kegiatan yang berlangsung di Balai desa pada 12 Januari 2025 ini, bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat melalui pemanfaatan sumber daya lokal secara inovatif dan ramah lingkungan.

Acara ini dihadiri oleh perangkat desa, ketua rw, ketua rt, serta perwakilan karang taruna desa. Ketua Giat 10 dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas partisipasi warga dan antusiasnya dalam mengikuti kegiatan ini.

Pemanfaatan Bonggol Jagung sebagai Energi Alternatif

Praktek Pembuatan Briket Bonggol Jagung (Sumber: Dokumen Pribadi)
Praktek Pembuatan Briket Bonggol Jagung (Sumber: Dokumen Pribadi)

Workshop pertama difokuskan pada pembuatan briket berbahan dasar bonggol jagung. Bonggol jagung, yang selama ini sering kali dianggap limbah, diolah menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Dalam sesi ini, warga diajarkan langkah-langkah pembuatan briket, mulai dari proses pengeringan bonggol jagung, karbonisasi, hingga pencetakan briket. Selain itu, pemateri juga menjelaskan manfaat ekonomi dan lingkungan dari penggunaan briket sebagai pengganti bahan bakar konvensional.

"Kami berharap briket ini dapat menjadi solusi energi murah sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat dengan memanfaatkan limbah yang melimpah," ujar mahasiswa GIAT 10 UNNES.

Inovasi Mesin Pencacah Rumput Berbahan Kayu

Mesin Pencacah Rumput Berbahan Kayu (Sumber: Dokumen Pribadi)
Mesin Pencacah Rumput Berbahan Kayu (Sumber: Dokumen Pribadi)

Workshop kedua menampilkan inovasi mesin pencacah rumput yang terbuat dari bahan kayu lokal. Alat ini dirancang untuk membantu petani dan peternak dalam mempercepat proses pencacahan rumput sebagai pakan ternak. Mesin ini dipilih karena harganya lebih terjangkau dibandingkan mesin berbahan logam, namun tetap efisien dan tahan lama.

"Kami ingin memberikan alternatif teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa, terutama dalam mendukung sektor peternakan," kata Salah satu anggota Giat 10. Buku Panduan mesin pencacah ini juga diberikan kepada warga di Desa Sedayu untuk digunakan dan dievaluasi lebih lanjut.

Pelatihan Tips Digital Marketing untuk Mendukung Usaha Lokal

Pelatihan Digital Marketing (Sumber: Dokumen Pribadi)
Pelatihan Digital Marketing (Sumber: Dokumen Pribadi)

Selain inovasi alat dan teknologi, tim Giat 10 UNNES juga mengadakan pelatihan digital marketing yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memasarkan produk secara online. Pelatihan ini mencakup penggunaan media sosial, pembuatan konten pemasaran yang menarik, hingga cara memanfaatkan platform e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

"Kami ingin masyarakat Sedayu bisa memaksimalkan teknologi digital untuk memasarkan produk lokal seperti briket dan hasil tani lainnya. Dengan begitu, pemasaran tidak hanya terbatas secara lokal, tetapi bisa menjangkau konsumen yang lebih luas," jelas Salah Satu mahasiswa unnes.

Antusiasme dan Harapan Masyarakat

Kegiatan ini mendapatkan respons yang sangat positif dari masyarakat. "Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Sekarang kami tahu bahwa bonggol jagung bisa bernilai ekonomi, dan alat pencacah rumput ini sangat membantu pekerjaan kami," ujar Pak Seno, salah satu peserta workshop.

Melalui program ini, Tim UNNES GIAT 10 berharap dapat memberikan dampak jangka panjang bagi Desa Sedayu, baik dari segi ekonomi, lingkungan, maupun kesejahteraan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa UNNES dalam mendukung pengembangan desa melalui ilmu dan inovasi.

Kegiatan diakhiri dengan penyerahan doorprize berupa Dinamo, Briket, buku panduan mesin pencacah rumput dan buku tips digital marketing kepada pemenang doorprize melalui undian sebagai simbol terima kasih antara Tim unnes giat 10 dan masyarakat desa. Semoga inovasi yang dihadirkan dapat terus dimanfaatkan dan dikembangkan oleh masyarakat Sedayu.

Dokumentasi:

Kontributor: Tim UNNES GIAT 10 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun