Potensi Pengembangan Usaha Berbasis POC
Selain mengajarkan pembuatan pupuk organik cair, mahasiswa UNNES juga menekankan pentingnya pemanfaatan POC sebagai produk yang memiliki nilai jual. Dengan kualitas yang baik, pupuk organik cair dapat menjadi produk yang diminati oleh petani atau masyarakat yang memiliki kebun.
"Pembuatan POC ini bisa menjadi peluang usaha baru bagi ibu-ibu di Desa Sedayu. Dengan mengolah limbah organik rumah tangga, ibu-ibu bisa menghasilkan produk yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis. Kami berharap kegiatan ini bisa membuka wawasan tentang potensi UMKM berbasis produk ramah lingkungan," jelas salah satu anggota GIAT 10.
Selain itu, mahasiswa juga memberikan tips tentang cara memasarkan produk pupuk organik cair, termasuk pentingnya kemasan yang menarik dan strategi pemasaran yang efektif. Mereka berharap, dengan adanya pelatihan ini, ibu-ibu bisa memanfaatkan potensi lokal untuk mengembangkan usaha yang berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga.
Dampak Positif Pembuatan POC untuk Lingkungan
Salah satu manfaat jangka panjang dari pembuatan POC ini adalah pengurangan sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan sampah. Limbah organik yang selama ini terbuang bisa dimanfaatkan kembali, sehingga mengurangi volume sampah di desa dan membantu menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, dengan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, tanah akan menjadi lebih sehat dan ramah lingkungan.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga secara mandiri. Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa berharap ibu-ibu rumah tangga di Desa Sedayu dapat lebih kreatif dalam mengelola sampah organik dan menjadikannya sumber daya yang bermanfaat, baik untuk kebutuhan pribadi maupun sebagai peluang usaha.
Penutupan dan Komitmen Ibu-Ibu Desa Sedayu
Di akhir kegiatan, para peserta menyatakan komitmennya untuk terus mempraktikkan pembuatan POC dan mengedukasi keluarga serta tetangga mereka tentang manfaat dari pengelolaan limbah organik rumah tangga. Mereka juga berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut agar semakin banyak ibu-ibu yang mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengembangkan usaha berbasis produk ramah lingkungan.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, mahasiswa UNNES GIAT 10 berhasil memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Desa Sedayu dalam bentuk pelatihan yang bermanfaat dan berkelanjutan. Diharapkan, kegiatan seperti ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya untuk mengembangkan potensi lingkungan dan ekonomi secara berkelanjutan.
Â