Mohon tunggu...
M. Syaiful Alim
M. Syaiful Alim Mohon Tunggu... Tentara - Mahasiswa Pasca Sarjana Prodi Ketahanan Energi Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan Republik Indonesia

Man Jadda Wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Susilo Bambang Yudhoyono Presiden RI ke-6 yang Dikenal sebagai Tokoh Militer yang Memiliki Jiwa Kepemimpinan Strategis

10 Mei 2023   16:24 Diperbarui: 10 Mei 2023   16:27 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kepemimpinan strategis adalah seseorang yang memiliki kemampuan mengantisipasi, memiliki visi, mampu mempertahankan fleksibilitas dan memberi kuasa kepada orang-orang lain untuk menciptakan perubahan strategis. Kepemimpinan ini harus mempunyai kemampuan mendominasi baik individu maupun kelompok agar memotivasi untuk mencapai keberhasilan dari sebuah tujuan bersama. Seorang pemimpin mempunyai tanggung jawab lebih besar dari pada yang tidak memimpin. Oleh karena itu, pemimpin harus mempunyai karakteristik tertentu untuk memimpin sebuah negara atau organisasi. Terdapat banyak gaya dan metode dalam kepemimpinan sehingga setiap pemimpin mempunyai gayanya masing-masing, tentunya  dengan mempunyai etika, sifat dan kinerja baik, serta bertanggung jawab akan membawa negara atau organisasinya menuju sebuah keberhasilan.

Tokoh militer yang kami kaji disini yaitu Susilo Bambang Yudhoyono atau sapaan akrabnya SBY, beliau juga kebetulan sebagai Presiden Republik Indonesia yang keenam (ke-6) dan dipercayai oleh masyarakat Indonesia untuk memimpin NKRI ini selama 2 periode, yaitu periode pertama sejak tahun 2004-2009 dan periode kedua sejak tahun 2009-2014. Susilo Bambang Yudhoyono memiliki sifat yang tegas, wibawa, pandai dan mampu menyelesaikan masalah, khususnya permasalahan masyarakatnya. Selain itu beliau juga memiliki gaya kepemimpinan yang demokratis, kharismatik dan moralis mampu menciptakan ketertarikan masyarakat terhadapnya.

Gaya kepemimpinan demokratis artinya SBY selama memimpin cenderung mengalah dan ia tidak ingin selama kepemimpinannya disebut otoriter. Ia selalu memberikan hak dan tanggung jawab kepada bawahan untuk ikut serta mengambil keputusan terhadap program-program yang dilakukan, selalu menghargai pendapat bawahan dan menerima kritik saran dari bawahan. Gaya kepemimpinan ini diterapkan untuk meminta pendapat dan masukan bawahan dalam membangun proses perumusan dan implementasi kebijakan.

Gaya kepemimpinan kharismatik artinya SBY punya daya tarik tersendiri yang berasal dari dalam dirinya. Dapat dilihat dari cara beliau menyampaikan pidato, terlihat adanya ketegasan dalam memimpin, sopan santun, sikap yang baik dan berwibawa, serta cara berbicara yang tertata alias tidak tergesa-gesa sehingga membuat gaya kepemimipnan seperti ini sesuai dengan kepribadian rakyat Indonesia yang tegas dan saling menghargai.

Gaya kepemimpinan moralis artinya SBY memiliki rasa sakit yang tinggi, empati yang besar dan sifat yang hangat terhadap orang lain tanpa membedakan latar belakang dan asal-usul orang tersebut sehingga bisa dikatakan jauh dari kepemimpinan yang otoriter karena dia juga seorang militer mangkanya dia menerapkan yang namanya jiwa korsa artinya satu sakit yang merasakan semuanya, begitupun sebaliknya satu senang maka yang lain merasakan senang pula.

Karya nyata yang dicapai oleh SBY sangat banyak sekali, salah satu contohnya peran SBY dalam diplomasi ekonomi Indonesia yaitu mampu mempromosikan Indonesia untuk menjalin kerjasama dan membuka investasi dengan perusahaan multinasional ketika melakukan berbagai kunjungan keluar negeri melalui para CEO, pebisnis bahkan pemimpin negara langsung. SBY merupakan sosok pemimpin yang dikenal mempunyai gaya politik tinggi profile dimata internasional dan mampu menunjukkan citra positif Indonesia sehingga mampu menempati urutan ketiga kategori negara terbesar di dunia, negara demokrasi dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan negara dengan anggota G20 terbesar. Disamping itu, SBY mampu mengurangi hutang negara karena adanya disiplin fiskal yang tinggi terhadap kebijakan pemerintah, mendirikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) guna memberantas para koruptor negeri ini dan semakin luasnya lapangan pekerjaan sehingga bisa meningkatkan saluran modal. Pada bidang energi, SBY mampu memimpin Global Green Growth Institute (GGGI) dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York pada tanggal 23 September 2014 dan ia terpilih sebagai Chair of the Council sekaligus President of Assembly, suatu kehormatan yang diberikan sebagai penghargaan dan pengakuan kemampuan Presiden RI di mata internasional, hal tersebut disebutkan oleh Presiden Korea, Park Geun-hye sebagai inisiator dari GGGI. Kemudian GGGI ini akan terus berkembang dan memberikan efek nyata bagi masyarakat dunia. Selain itu selama kepemimpinan SBY mampu meningkatkan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) selama 2010-2014 yaitu sebesar 1.760 MegaWatt (MW), hal tersebut diamati oleh Pengamat bidang energi baru terbarukan (EBT) dan Fabby Tumiwa selaku Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR). Tentunya pada waktu itu dengan adanya pembangunan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) sebesar 1.760 MegaWatt (MW) bisa dinikmati oleh masyarakat saat ini dan secara perlahan mengurangi bahkan akan meninggalkan penggunaan energi fosil, tujuan daripada itu mengikuti kebijakan pemerintah yaitu dengan menggunakan konsep green energy untuk menuju net zero emission (NZE) dan untuk ketahanan nasional. Dengan demikian, atas prestasi dan kesuksesan Susilo Bambang Yudhoyono dalam memipin Indonesia selama 2 periode sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2014 menunjukkan bahwa ia memiliki kemampuan kepemimpinan yang sangat strategis dan patut di jadikan referensi dalam konteks militer maupun sipil oleh para pemimipin mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun