Mohon tunggu...
M Dani Habibi
M Dani Habibi Mohon Tunggu... Dosen - Pendiri Pandu Institute

Dosen dan Pendiri Lembaga Penelitian, Publikasi dalam Bidang Sosial dan Keagamaan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Melihat Dinamika Sosial Politik Melalui Sudut Pandang Antonio Gramsci

21 Juni 2023   00:23 Diperbarui: 21 Juni 2023   00:32 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat hegemoni Gramsci dalam melihat perubahan sosial dan politik membuka ruang kita untuk memahami bagaimana dominasi kelompok elit dilakukan melaluipengaruh budaya dan ideologi, serta bagaimana kelompok subalteren dapat melawan hegemoni tersebut melalui peran intelektual organik dan solidaritas kolektif. Penting untuk diingat bahwa perubahan sosial dan politik bukanlah proses linier atau mudah. Mereka melibatkan pertempuran ideologi, konflik kepentingan, dan upaya perjuangan yang berkelanjutan.

Peran intelektual organik sangatlah penting. Mereka tidak hanya menganalisis dan menyajikan teori, tetapi juga terlibat dalam gerakan sosial dan politik sebagai bagian dari kelompok subalteren. Intelektual organik mampu mengartikulasikan narasi alternatif yang melawan dominasi kelompok elit, membantu membentuk kesadaran kolektif, dan memobilisasi masyarakat untuk perubahan. Melalui pendekatan ini, mereka memainkan peran penting dalam membantu kelompok subalteren memahami kondisi mereka, mengekspos ketidakadilan, dan merumuskan visi alternatif untuk masa depan yang lebih adil.

Selanjutnya, perubahan sosial dan politik juga membutuhkan solidaritas kolektif antara kelompok subalteren. Solidaritas menciptakan kekuatan bersama yang dapat menghadapi dominasi dan memperjuangkan kepentingan bersama. Masyarakat yang terfragmentasi dan terpecah belah membuat perlawanan terhadap hegemoni menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk membangun jaringan kerjasama, koalisi, dan gerakan massa yang melintasi batas-batas kelompok sosial, etnis, dan kelas. Solidaritas ini harus didasarkan pada kesamaan tujuan dan aspirasi untuk mengubah tatanan sosial yang tidak adil.

Selain itu, perubahan sosial dan politik juga memerlukan strategi yang cerdas dan adaptif. Kelompok subalteren harus mengadopsi pendekatan perang posisi dan perang manuver sesuai dengan konteks dan situasi yang dihadapi. Perang posisi melibatkan langkah-langkah jangka panjang untuk memperoleh pengaruh dan kekuatan secara bertahap melalui pendidikan politik, organisasi massa, dan mobilisasi masyarakat. Sementara itu, perang manuver melibatkan pengambilan keuntungan dari momentum krisis atau pergeseran politik untuk merebut kekuasaan dan mengubah struktur sosial yang ada.

Melihat hegemoni Gramsci dalam konteks perubahan sosial dan politik memungkinkan kita untuk memahami bahwa dominasi tidak hanya terjadi melalui kekuatan fisik, tetapi juga melalui pengaruh budaya dan ideologi. Perubahan sosial dan politik memerlukan peran aktif intelektual organik, solidaritas kolektif, dan strategi yang cerdas. Dalam melawan hegemoni, penting untuk membangun kesadaran kolektif, memobilisasi massa, dan mengartikulasikan narasi alternatif yang menantang dominasi kelompok elit. Dengan demik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun