Program yang disebutkan "Sakinah Finance," terlihat menjadi panduan untuk mengelola keuangan dalam pandangan Islam. Konsep keuangan keluarga Islam didasarkan pada prinsip-prinsip etika Islam dan hukum syariah. Beberapa konsep utama dalam keuangan keluarga Islam melibatkan cara pengelolaan dan perencanaan pendapatan, perencahaan kebutuhan, surplus dan defisit, impian atau keingian dan perencanaan ketidakpastian.
Perencanaan Pendapatan (Managing Income)
A. Pendapatan Halal
Islam mengajarkan untuk mencari pendapatan secara halal (yang diizinkan dalam Islam). Prinsip-prinsip halal dalam mencari rezeki dalam Islam adalah penting bagi umat Muslim untuk memastikan bahwa pendapatan mereka diperoleh dengan cara yang sesuai dengan hukum syariah.
Prinsip-prinsip pendapatan halal diantaranya :
- Bukan barang haram
Ini berarti bahwa pendapatan harus diperoleh dari aktivitas yang tidak melibatkan barang atau jasa yang haram dalam Islam. Contoh barang haram termasuk alkohol, daging babi, atau hasil dari aktivitas perjudian.
- Tidak mengandung alkohol
Produk yang mengandung alkohol haram dalam Islam. Oleh karena itu, pendapatan yang diperoleh melalui penjualan atau produksi alkohol atau minuman keras adalah haram.
- Bukan transaksi riba
Riba adalah praktik bunga atau keuntungan tambahan yang dilarang dalam Islam. Pendapatan yang diperoleh melalui transaksi ribawi, seperti pinjaman dengan bunga, adalah haram. Islam mendorong transaksi yang adil dan tidak merugikan salah satu pihak.
- Tidak mengandung gharar
Gharar mengacu pada ketidakpastian berlebihan dalam transaksi. Islam menekankan perlunya transaksi yang jelas dan adil, dan transaksi yang mengandung gharar dapat dianggap haram. Contoh gharar adalah ketidakpastian berlebihan dalam kontrak jual beli.
- Bukan perjudian
Perjudian dilarang dalam Islam karena melibatkan unsur keberuntungan dan ketidakpastian yang tinggi. Pendapatan yang diperoleh melalui perjudian atau aktivitas yang mirip dengan perjudian adalah haram.
B. Pekerjaan yang halal
Pekerjaan yang halal adalah yang sesuai dengan ajaran agama Islam dan memenuhi prinsip-prinsip etika dan hukum syariah. Berikut adalah beberapa poin penting yang harus dipertimbangkan:
- Tidak Bertentangan dengan Prinsip-Prinsip Islam
Pekerjaan harus sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Artinya, itu tidak boleh bertentangan dengan hukum syariah. Contoh, pekerjaan yang melibatkan produksi atau penjualan alkohol, daging babi, riba (bunga), perjudian, atau bisnis yang melanggar prinsip-prinsip moral Islam adalah haram.
- Etika dalam Bisnis
Pekerjaan yang dianggap halal harus mematuhi etika bisnis Islam. Ini mencakup kejujuran, keadilan, dan menghindari penipuan dalam transaksi bisnis. Mencuri, menipu, atau memanipulasi dalam pekerjaan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
- Pekerjaan yang Memberikan Manfaat Positif
Pekerjaan harus memberikan manfaat positif kepada masyarakat dan tidak merugikan orang lain. Contoh, pekerjaan dalam bidang pendidikan, kesehatan, teknologi, atau pelayanan sosial sering dianggap lebih baik daripada pekerjaan yang merugikan lingkungan atau masyarakat.
- Tidak Menciptakan Ketergantungan pada Praktek Haram
Pekerjaan tidak boleh menciptakan ketergantungan pada praktik-praktik haram. Misalnya, jika Anda bekerja dalam perusahaan yang memaksakan praktik riba (bunga) dalam transaksi, maka ini bisa menjadi masalah.
- Kesesuaian dengan Nilai-Nilai Keluarga dan Agama
Pekerjaan harus sesuai dengan nilai-nilai keluarga dan agama. Ini berarti memilih pekerjaan yang memungkinkan waktu yang cukup untuk beribadah dan berinteraksi dengan keluarga.
- Konsultasi dengan Ulama
Jika Anda ragu tentang kehalalan suatu pekerjaan atau industri, sangat penting untuk berkonsultasi dengan ulama atau penasihat keuangan yang memahami prinsip-prinsip syariah.
C. Keberkahan Dalam Pendapatan
Islam mengajarkan bahwa mencari rezeki yang halal membawa berkah dalam hidup. Mematuhi prinsip-prinsip syariah dalam mencari pekerjaan dapat membantu seseorang mencapai keberkahan dalam pendapatan dan kehidupannya.
Mencari keberkahan dalam pendapatan adalah prinsip yang sangat penting dalam Islam. Keberkahan dalam pendapatan berarti mendapatkan manfaat dan kebahagiaan yang lebih dari pendapatan yang diperoleh, serta melihatnya sebagai karunia dari Allah.
Beberapa praktik yang dapat membantu mencapai keberkahan dalam pendapatan meliputi:
- Memulai di Waktu Pagi
Salah satu cara untuk mencapai keberkahan adalah dengan memulai aktivitas harian, termasuk mencari rezeki, dengan membaca doa dan berdzikir kepada Allah. Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk melakukan aktivitas penting di pagi hari agar menciptakan semangat positif dan berkah dalam pekerjaan.
- Membagi Tugas dan Peran
Dalam keluarga, membagi tugas dan peran dengan adil adalah penting. Suami dan istri, misalnya, harus berbagi tanggung jawab dalam mencari rezeki dan menjalankan rumah tangga. Hal ini membantu mencegah beban yang tidak adil pada satu pasangan dan menciptakan lingkungan yang harmonis di rumah.
- Merencanakan keuangan keluarga
Merencanakan keuangan keluarga adalah kunci dalam mencapai keberkahan dalam pendapatan. Diantaranya dengan :
- Membuat anggaran keluarga yang rinci untuk mengelola pendapatan dan pengeluaran dengan bijak.
- Berinvestasi dalam zakat dan sedekah, yang mengharuskan kita memberikan sebagian dari pendapatan kepada yang membutuhkan sebagai pembuka pintu keberkahan dalam pendapatan.
- Menghindari hutang yang tidak perlu dan bunga riba, karena riba dilarang dalam Islam.
- Memahami pentingnya tabungan dan memiliki dana darurat untuk mengatasi ketidakpastian.
- Mencari cara-cara halal untuk meningkatkan pendapatan, seperti meningkatkan keterampilan atau mencari peluang usaha yang sesuai dengan hukum syariah.
D. Keadilan Dan Etika Dalam Pekerjaan
Keadilan, kejujuran, dan etika dalam pekerjaan adalah kunci untuk mendapatkan berkah dalam pendapatan. Memperlakukan rekan kerja, atasan, dan bawahan dengan adil dan hormat adalah praktik penting. Mencegah tindakan curang, penipuan, atau manipulasi juga merupakan aspek penting dalam mencari berkah.
Mencari keberkahan dalam pendapatan bukan hanya tentang mencari rezeki, tetapi juga tentang bagaimana kita memandang dan memperlakukan pendapatan tersebut. Kunci utama adalah menjalani hidup dengan kesadaran, bersikap adil, perencanaan keuangan dengan bijak, dan melibatkan diri dalam amal-amal baik seperti zakat dan sedekah.
E. Mengikuti Profesi Para Nabi
Meningkatkan pendapatan melalui profesi pilihan Nabi adalah konsep yang mencerminkan tindakan dan aktivitas yang dianjurkan atau dipraktekkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya untuk memperoleh pendapatan yang halal. Berikut adalah beberapa profesi yang merupakan pilihan Nabi dan dapat membantu meningkatkan pendapatan:
- Berdagang
Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai pedagang sebelum menerima wahyu. Berdagang adalah salah satu profesi yang dianjurkan dalam Islam karena melibatkan interaksi sosial, kejujuran, dan keadilan.
Nabi Muhammad SAW juga memberikan perhatian khusus pada adil dalam berdagang. Hal ini berarti tidak merugikan pelanggan dan menjual barang dengan harga yang wajar.
- Trading (Jual Beli Saham)
Jual beli saham dalam Islam adalah halal asalkan transaksi tersebut memenuhi syarat-syarat tertentu. Saham harus berasal dari perusahaan yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Dalam perdagangan saham, penting untuk menghindari perusahaan yang beroperasi dalam industri haram, seperti alkohol atau perjudian, tidak boleh melibatkan riba, dan keuntungan harus didapatkan dari pertumbuhan nilai saham atau dividen, bukan dari bunga.
- Peternakan dan Pertanian
Nabi Muhammad SAW juga mendorong peternakan dan pertanian sebagai cara untuk memperoleh pendapatan yang halal. Peternakan hewan seperti domba, kambing, dan unta dapat memberikan sumber pendapatan yang stabil melalui penjualan daging dan produk hewan lainnya. Pertanian termasuk menanam tanaman dan pohon buah-buahan, yang juga dapat menghasilkan pendapatan melalui penjualan hasil panen.
Dalam semua profesi ini, prinsip-prinsip etika, kejujuran, dan keadilan adalah kunci untuk memastikan bahwa pendapatan diperoleh dengan cara yang sesuai dengan hukum syariah. Selain itu, berinvestasi dalam pendidikan dan pengembangan keterampilan dalam profesi tertentu dapat membantu meningkatkan pendapatan.
Inilah bererapa tips dan opsi menuju Sakinah Finance dalam pengelolaan dan perencanaan pendapatan. Dan dilain waktu kami akan menjelaskan langkah selanjutnya, yaitu PERENCANAAN KEBUTUHAN (MANAGING NEEDS) sebagai lanjutan dari menggapai Sakinah Finance.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H