Selanjutnya, baru-baru ini, Amerika membatasi pergerakan China dalam menciptakan teknologi semikonduktor dengan mengatasnamakan keamanan nasional. Semikonduktor sendiri merupakan sebuah bahan yang tidak dapat menghantarkan listrik, namun dapat menghantarkan listrik pada temperatur tertentu. Alat ini biasanya digunakan dalam rangkaian elektronik yang rumit, seperti kendaraan, komputer, dan lainnya.
Tak hanya itu, rupanya China diam-diam telah melobi banyak negara seperti Rusia, Brazil, India, Pakistan, Kazakhstan, hingga Laos untuk melepas dolar Amerika dan menggantinya dengan yuan dalam perdagangan internasional. Kini, Arab Saudi sedang dirayu oleh China untuk menggunakan Yuan untuk membeli minyak.Â
Jika China berhasil, maka dolar Amerika diperkirakan akan tergerus lebih dari US$ 10 miliar. Sementara kontrak terkait penjualan minyak antara Saudi dengan perusahaan China diperkirakan mencapai US$ 10 miliar. Pergantian penggunaan dolar Amerika menjadi Yuan ini akan menyebabkan permintaan Yuan meningkat sedangkan dolar Amerika menurun.Â
Jika dilihat dari perkembangan yang sangat signifikan dari China, dapat dikatakan bahwa China mampu menjadi kekuatan global yang baru. Hal ini terbukti dari bagaimana China membuat kebijakan politik luar negeri yang memberikan dampak nyata pada perekonomian serta geopolitiknya. Bahkan, kini China telah menjadi sebuah negara dengan kekuatan global. Terbukti dari kompetisi yang tengah berlangsung dengan Amerika. Logikanya, perang dagang tidak akan mungkin terjadi kalau bukan karena Amerika yang merasa terancam oleh China.