Mari kita ubah stigma sosial terhadap penundaan pernikahan. Memahami bahwa setiap individu memiliki waktunya sendiri untuk menikah, dan pernikahan yang matang membutuhkan persiapan yang matang. Dukunglah para lajang dalam membangun diri dan hubungan mereka, alih-alih menekan mereka dengan pertanyaan yang tak berujung. Percayalah, kebahagiaan tidak hanya datang dari pernikahan, tetapi juga dari individu yang siap lahir dan batin untuk menjalaninya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!