Mohon tunggu...
M. Hikmal Yazid
M. Hikmal Yazid Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Krisis Kolaborasi: Orangtua dan Guru

20 November 2023   09:24 Diperbarui: 20 November 2023   10:07 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya melihat data tentang perundungan sebagai tantangan serius di lingkungan pendidikan tidak dapat diabaikan. 

Namun, lebih dari sekadar angka dan fakta, kita harus menghadapi realitas pahit bahwa perundungan menciptakan dampak yang mendalam dan merusak pada anak-anak dan lingkungan sekolah.

**1. Kurangnya Respons Efektif di Sekolah:**
Data menunjukkan bahwa lebih dari setengah siswa di Indonesia pernah mengalami perundungan. Meskipun demikian, masih terdapat kurangnya respons efektif dari sekolah dalam menanggapi masalah ini. Tidak hanya perlunya pencegahan, tetapi juga penanganan yang tepat dan tegas terhadap pelaku perundungan menjadi kunci. Keberhasilan dalam hal ini membutuhkan keterlibatan aktif dan keterbukaan dari pihak sekolah.

**2. Tantangan Pendidikan Daring:**
Tren perundungan daring yang semakin meningkat menunjukkan perubahan paradigma dalam cara siswa berinteraksi. Kita dihadapkan pada tantangan baru untuk mengatasi perundungan di dunia maya. Guru, orangtua, dan pembuat kebijakan harus bekerja sama untuk mengembangkan strategi yang relevan dan efektif untuk melindungi anak-anak dari perundungan daring.

**3. Peran Guru dan Orangtua:**
Peran guru dan orangtua sangat penting dalam mencegah perundungan. Namun, keterbatasan sumber daya, pelatihan yang tidak memadai, dan kurangnya komunikasi yang efektif antara keduanya menjadi hambatan nyata. Kritik konstruktif harus diarahkan pada peningkatan dukungan dan pelatihan bagi guru, serta dorongan untuk lebih banyak keterlibatan orangtua dalam kehidupan pendidikan anak.

**4. Lingkungan Sekolah yang Harus Dibenahi:**
Dengan lebih dari 70% kasus perundungan terjadi di lingkungan sekolah, kita harus mengakui bahwa lingkungan fisik dan sosial di sekolah berperan besar. Kritik harus diarahkan pada perlunya menciptakan budaya sekolah yang inklusif, mendukung, dan bebas dari perundungan. Ini melibatkan peran guru sebagai pemimpin dan pembentuk budaya sekolah yang positif.

**5. Keterlibatan Orangtua yang Tidak Optimal:**
Data menunjukkan bahwa keterlibatan orangtua dalam menanggapi perundungan masih belum optimal. Orangtua harus lebih aktif terlibat, bukan hanya dalam mendukung anak yang menjadi korban tetapi juga dalam mendidik anak tentang tanggung jawab dan dampak perilaku mereka.

Melihat data perundungan bukanlah akhir, tetapi awal dari perubahan yang dibutuhkan. Pendidikan tidak hanya tentang memasukkan informasi ke dalam pikiran anak-anak, tetapi juga tentang membentuk karakter, mengajarkan empati, dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan positif. Hanya dengan menghadapi realitas pahit ini dan mengambil langkah-langkah konkret, kita dapat membuka jalan menuju pendidikan yang lebih aman dan bermakna.
 berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk merespons permasalahan perundungan dengan cara yang efektif:

**1. Pendidikan dan Kesadaran:**
   - **Sekolah:** Implementasikan program pendidikan anti-perundungan yang melibatkan seluruh komunitas sekolah. Ajarkan anak-anak dan staf tentang dampak perundungan dan pentingnya empati.
   - **Orangtua:** Dukung program pendidikan di rumah dengan menyediakan sumber daya dan informasi bagi orangtua tentang cara mengidentifikasi dan menanggapi perundungan.

**2. Peningkatan Pelatihan untuk Guru:**
   - **Sekolah:** Sediakan pelatihan yang berkelanjutan bagi guru tentang cara mengelola kelas, mengidentifikasi tanda-tanda perundungan, dan menangani konflik. Guru harus merasa siap untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung.

**3. Kolaborasi Orangtua dan Guru:**
   - **Sekolah dan Orangtua:** Aktifkan forum diskusi berkala antara orangtua dan guru untuk membahas isu-isu terkait pendidikan dan perundungan. Keterbukaan komunikasi ini dapat membangun kepercayaan dan memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam kehidupan pendidikan anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun